Mohon tunggu...
Himmatul uliyah
Himmatul uliyah Mohon Tunggu... Guru - Berusaha hidup lebih bermanfaat dan bermartabat

Himmatul uliyah

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Semangat Tholabul 'Ilmi di Masa Pandemi

19 April 2021   05:51 Diperbarui: 19 April 2021   06:08 1119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Dinginya angin pagi tak menyurutkan langkah kaki tuk menuju majlis ilmu
Mengharap siraman kalbu iman dan taqwa serta mengejar hidayah
Pun menggapai kemulyaan bulan Ramadhan

Di tulisan ini saya ingin berbagi cerita tentang semangat ibu-ibu muslimat di daerahku.
Usai shalat shubuh setiap bulan Ramadhan sudah menjadi agenda rutin ibu-ibu muslimat  di daerahku. Di Ramadhan tahun lalu absen sebab pandemi COVID-19. 

Dalam hal ngaji, di hari-hari biasa terutama bulan Ramadhan, semangat tholabul ilmi ibu muslimat  sangat luar biasa, bagaimana tidak luar biasa, karena setiap majlis ta'lim baik yang satu minggu sekali maupun yang satu bulan sekali, Sudah pasti majlis terpenuhi oleh ibu-ibu. Padahal pekerjaan setiap harinya sangat lah melelahkan.

Karena di masa pandemi COVID-19 ke dua di bulan ramadhan kali ini sudah ada kelonggaran peraturan dari pemerintah daerah, sehingga majlis ta'lim tersebut sudah mendapat ijin dari desa dengan syarat mematuhi protokol kesehatan yaitu : memakai masker, cuci tangan dan tetap jaga jarak.

Kembali ke judul yaitu : " semangat tholabul ilmi di masa pandemi ", ada beberapa hal yang menjadi penyemangat ibu-ibu muslimat tersebut, tentunya yang utama tak lain adalah Rahmat Allah SWT, selain dari itu antara lain adalah :

Pertama : kewajiban mencari ilmu. Di dalam sanubarinya  telah melekat kewajiban serta keutamaan mencari ilmu . Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW.
" Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap individu muslim "
Sabda Rasulullah SAW.
" Dan barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah mudahkan baginya jalan menuju surga " ( HR. Muslim ). 

Kedua : memperbaiki dan menyempurnakan ibadah.
Di rasa masih perlu banyak mendapat bimbingan serta arahan dari Ulama berkaitan dengan pemantapan aqidah, serta hukum-hukum fiqih dalam kehidupan sehari-hari.

Ketiga : Kemulyaan Ramadhan. Dalam memahami kemulyaan bulan Ramadhan, peran Ustad serta Kiyai sangat besar dengan seringnya di ulang-ulang Disetiap muqoddimah ataupun disela-selanya kajian menjadi ternanam men dalam.
Diantara keutamaannya adalah : Ramadhan bulan penuh berkah, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan pun dibelenggu. Pada bulan Ramadhan terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan.
Rasulullah SAW. bersabda :
Telah datang Bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, maka Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa pada bulan itu, saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para setan diikat dan pada bulan itu pula terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. (HR. Ahmad).

Rasulullah SAW bersabda:
" Barangsiapa beribadah (menghidupkan) bulan Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR Bukhari dan Muslim

Keempat : waktu luang yang banyak. Kesibukan ibu-ibu di waktu pagi di bulan Ramadhan berubah sore hari, sehingga kesempatan di pagi hari dipergunakan untuk menambah serta memperdalam pengetahuan agama.
Dengan mengucap Alhamdulillah, Dan mengharap pada Sang Penguasa Jagat mudah-mudahan semangat tersebut tak pudar oleh waktu sampai ajal menjemput. Aamiin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun