Mohon tunggu...
HIMIESPA FEB UGM
HIMIESPA FEB UGM Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada

Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi (HIMIESPA) merupakan organisasi formal mahasiswa ilmu ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada DI Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Universal Basic Income: Solusi Global atau Masalah Universal?

24 Maret 2019   18:52 Diperbarui: 24 Maret 2019   19:34 914
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber :Hyman, David N. (2010)

Lalu, mengapa data empiris di Namibia mengatakan yang sebaliknya? Tentu hal tersebut muncul karena kelemahan asumsi yang digunakan oleh Hyman. Selain rasionalitas, Hyman mengasumsikan tiap rumah tangga memiliki preferensi yang sama terhadap pendapatan dengan waktu senggang. Di Namibia dan India, banyak rumah tangga yang memiliki pendapatan kurang dari 0 tiap harinya (utang lebih besar dari pendapatan). Dengan demikian, adanya cash grant atau UBI, justru memberikan insentif bagi rumah tangga untuk semakin giat bekerja (Brewer et al., 2012) Namun, secara general, dampak dari UBI terhadap hilangnya intensif untuk bekerja belum terbukti salah. Maka dari itu, hal inilah yang menjadi perhatian banyak ekonom saat ini. Eksperimen-eksperimen sebelumnya tidak cukup meyakinkan para ekonom untuk memastikan dampak dari UBI terhadap rumah tangga di tiap-tiap negara.

 "There's, indeed, no such a thing as a free lunch"

Bagaimanapun juga, Universal Basic Income merupakan bentuk bantuan sosial yang dilahirkan dari pemikiran ekonom-ekonom terdahulu. Tentu setiap kebijakan, termasuk UBI, akan menghasilkan pro-kontranya atau keuntungan-kerugiannya tersendiri dan dampak implementasinya dapat berbeda-beda tergantung dengan kondisi ekonomi, politik, sosial dan budaya tiap negara. Sekalipun terdapat kata free dalam free money yang merupakan konsep dari Universal Basic Income, nyatanya Universal Basic Income tidak benar-benar menawarkan solusi yang "gratis". Lagi-lagi, benar kata Milton Friedman, there's no such a thing as a free lunch.

Referensi

Barry S., Nathan N. Cheek. (2017). Choice, freedom, and well-being:considerations for public policy. Behavioural Public Policy (2017), 1: 1, 106--121. doi:10.1017/bpp.2016.4

Brewer, M. , Browne, J. and Jin, W. (2012), Universal Credit: A Preliminary Analysis of Its Impact on Incomes and Work Incentives*. Fiscal Studies, 33: 39-71. doi:10.1111/j.1475-5890.2012.00152.x

Deaton et al. (2002). Social Security and Inequality over the Life Cycle. The Distributional Aspects of Social Security and Social Security Reform. p 115-147

Finnish Ministry of Social Affairs and Health. (2019). The Basic Income Experiment 2017--2018 in Finland. Preliminary results. Helshinki: Finnish Ministry of Social Affairs and Health.

Hyman, David N. (2010). Public Finance: A Contemporary Application of Theory to Policy. United States: Cengage Learning

Schaffner, Julie. (2014). Development Economics: Theory, Empirical Research and Policy Analysis. United States: Wiley

SEWA Bharat. (2014). A Little More How Much It Is: Piloting Basic Income Transfers in Madhya Pradesh, India. New Delhi: SEWA Bharat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun