Mohon tunggu...
HIMIESPA FEB UGM
HIMIESPA FEB UGM Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada

Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi (HIMIESPA) merupakan organisasi formal mahasiswa ilmu ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada DI Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Universal Basic Income: Solusi Global atau Masalah Universal?

24 Maret 2019   18:52 Diperbarui: 24 Maret 2019   19:34 914
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber :Hyman, David N. (2010)

Meski demikian, model ini menerapkan asumsi bahwa Rumah Tangga A dan Rumah Tangga B adalah individu yang rasional dan mengabaikan perbedaan preferensi dan budaya dari kedua rumah tangga yang bisa merefleksikan perbedaan well-being mereka (Barry and Nathan, 2016). Namun, setidaknya, model ini cukup memberikan gambaran umum mengenai perbedaan antara pemberian jaminan sosial berupa cash grant dalam bentuk UBI dan subsidi.

Berbicara mengenai kebebasan dalam memilih, banyak penelitian menyatakan bahwa UBI memberikan dampak berupa  penambahan bargaining power bagi para pekerja dan pencari kerja (Wright, 2004). Artinya, pekerja dapat memilih pekerjaan yang pantas baginya (baik itu dari sisi gaji, jam kerja, minat dan lain sebagainya).

Hal ini tentu saja akan berdampak ke peningkatan kualitas well-being dari pekerja di sebuah negara dengan program UBI. Seperti contoh yang telah ditunjukkan sebelumnya di Finlandia dan India.

"Is free-money risk-free?

Meskipun dinilai lebih efisien ketimbang pemberian subsidi, UBI juga memiliki risiko tersendiri yang harus diperhatikan. Salah satu risikonya adalah munculnya pengangguran, baik pengangguran terbuka maupun pengangguran tertutup.

Hal ini dijelaskan oleh Hyman dengan membandingkan pendapatan per hari rumah tangga dengan waktu luangnya dalam sehari. Diilustrasikan kembali Rumah Tangga B yang memiliki pendapatan dari pekerjaan hariannya ditambah jaminan sosial, UBI, yang diterima.

Grafik 2. Dampak Pemberian Cash Grant terhadap Jumlah Jam Kerja

Sumber : Hyman, David N. (2010)
Sumber : Hyman, David N. (2010)
Dalam Grafik 2, Rumah Tangga B digambarkan memiliki trade-off antara pendapatan harian dan waktu luang per hari yang ditunjukkan dengan garis anggaran A24 dengan kepuasan maksimal di titik E1. Setiap garis anggaran di dalam grafik mempunyai slope negatif yang menggambarkan bahwa semakin sedikit waktu luang atau semakin rajin Rumah Tangga B bekerja, pendapatan per hari Rumah Tangga B juga akan semakin besar.

Adanya UBI, katakanlah sebesar D24 per hari, akan menggeser garis anggaran Rumah Tangga B dari A24 ke CD dengan kepuasan maksimal di titik E2. Hal ini memberikan insentif bagi Rumah Tangga B untuk mengurangi waktu bekerjanya dan menambah waktu senggangnya dari L1 ke L2. Dengan demikian, Rumah Tangga B masih dapat menikmati peningkatan pendapatan per harinya (dari F1 ke F2) serta menikmati tambahan waktu luang dari L1 ke L2.

Dari sinilah lahir pengangguran tertutup. Bagaimana jika jumlah UBI yang diterima Rumah Tangga B tiap harinya sama besar dengan pendapatan hariannya? Tentu Rumah Tangga B akan memilih untuk memanfaatkan 24 jam-nya untuk leisure time ketimbang bekerja (ditunjukkan dari titik kepuasan maksimal di E3).

Tentu saja hal ini terjadi karena tanpa bekerja sekalipun, Rumah Tangga B mampu menikmati pendapatan harian seperti jika Rumah Tangga B bekerja selama 24 jam sehari! Dari sinilah lahir pengangguran terbuka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun