Mohon tunggu...
HIMIESPA FEB UGM
HIMIESPA FEB UGM Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada

Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi (HIMIESPA) merupakan organisasi formal mahasiswa ilmu ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada DI Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Streetwear, Ketika Kaus Oblong Menjadi Sebuah Barang Mewah

16 Juli 2018   21:19 Diperbarui: 21 Agustus 2018   14:36 4202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Oleh: Yusuf Fajar Mukti, Ilmu Ekonomi 2017, Staf Departemen Kajian dan Penelitian Himiespa FEB UGM 2018

Oleh: Yusuf Fajar Mukti, Ilmu Ekonomi 2017, Staf Departemen Kajian dan Penelitian, Himiespa FEB UGM

Yoshi Setyawan, seorang youtuber Indonesia pegiat Streetwear, dalam salah satu video di kanal Youtubenya tengah mewawancarai beberapa pengunjung yang datang pada acara Jakarta Sneakers Day (JSD) 2018. 

Dia hendak mengetahui berapa harga pakaian yang dikenakan masing-masing narasumber yang ditemuinya. "Jaket hoodie ini Rp70 juta, tas pinggang Rp3,2 juta, terus sandal ini kira-kira Rp4 juta lah" ujar Fardan. 

Salah satu narasumber. Reza, seorang narasumber lainnya, mengenakan jenis pakaian yang serupa tetapi dengan merek berbeda, "Jaket ini Rp6 juta, celana Rp7 juta-an, terus sepatunya Rp18,5 juta" ungkapnya. 

Setelah itu, Yoshi melanjutkan dengan mewawancarai tujuh narasumber lain. Uniknya, hampir seluruh narasumber yang ditemui berpakaian serupa seperti Reza dan Fardan serta dengan total harga pakaian yang tidak jauh berbeda.

Sebenarnya, tidak ada keistimewaan khusus pada pakaian yang mereka kenakan. Bahan yang digunakannya pun tidak jauh berbeda, semisal jaket jumper hoodie Supreme x Louis Vuitton milik Fardan berbahan cotton fleece, sama seperti sweter atau jaket jumper merek lainnya yang biasa kita temukan pada rentang harga Rp500 ribu hingga Rp1 juta di Zalora maupun grosir baju Matahari Department Store. 

Desainnya sangat sederhana, tidak se-glamor pakaian adibusana ala Christian Dior ataupun Valentino. Lantas, apa yang membuat nilai jualnya tinggi? Mengapa orang-orang seperti Fardan dan Reza rela menghabiskan uang puluhan juta rupiah hanya untuk sebuah jaket hoodie?  

Definisi

Secara harafiah, streetwear adalah pakaian jalanan. Bobby Hundreds, pendiri salah satu merek pakaian ternama The Hundreds, menjelaskan dalam artikelnya di majalah Complex "Streetwear adalah sebuah kultur, bukan tentang baju yang dikenakan maupun tentang merek. Itu perihal merancang sendiri pakaianmu dengan kemampuan seadanya, serta mengenakan baju yang mewakili kepribadianmu secara bebas tanpa terikat oleh aturan dari sistem yang ada."

Karena definisinya yang luas, cukup sulit menentukan pakaian jenis apa yang dapat dikategorikan sebagai streetwear. Namun, apabila merujuk kepada karakteristiknya, mayoritas sepakat bahwa pakaian apapun yang berkesan kasual, nyaman dipakai, dan fleksibel dikenakan, masuk dalam kategori streetwear. Beberapa di antaranya adalah kaus t-shirt, topi, sepatu sneakers, jeans, jaket, tas, dan sweter. 

Jadi, semua pakaian yang masuk pada beberapa kriteria tersebut berdasarkan pengalaman kita masing-masing dalam berpakaian, dapat disebut sebagai streetwear. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun