Air Panas dan Legenda Gam Jaha
Di balik keindahan dan sensasi air panas di sepanjang pantai yang dijadikan lokasi wisata, ternyata menyimpan cerita legenda yang cukup populer bagi warga di desa Tawa maupun masyarakat  di kecamatan Bacan Timur.
Cerita rakyat yang hingga kini dipercaya oleh masyarakat tersebut, yakni Gam Jaha, Gam yang berarti kampung sementara Jaha yang artinya tenggelam. Seperti dituturkan Yesaskar Madito, konon di era kesultanan Bacan dahulu kala, ada sebuah perkampungan di pesisir pantai.
Karena ulah seorang warga, sehingga membuat kampung tersebut mendapat kutukan hingga tenggelam. Menurut cerita yang disampaikan oleh Yesaskar berdasarkan penuturan para tetua di desa Tawa, bahwa awal mula hingga desa tersebut mendapat kutukan karena berawal dari tindakan seorang warga yang menodai putrinya.
"Menurut cerita yang disampaikan oleh para tetua di kampung, saat itu masyarakat belum memeluk agama. Walaupun begitu, kehidupan masyarakat kala itu, sangat tahu jika mereka melakukan hal-hal yang dianggap bertentangan adat dan tradisi, maka mereka bakal mendapat sanksi atau teguran langsung dari alam," katanya.
Jadi, lanjut dia, ketika itu, masyarakat membuat acara (pesta) di desa, sehingga seorang warga mengkonsumsi minuman tradisional saguer (minuman yang diolah dari pohon enau), ia kemudian mabuk dan melakukan perbuatan yang bertentangan dengan adat istiadat, yakni menodai putri kandungnya.
Tindakan tersebut membuat sang putrinya murka, ia merasa malu lantaran kesuciannya telah direnggut oleh ayah kandungnya sendiri. Sehingga, ia mengancam kepada ayahnya bahwa ia tidak ingin melihat wajah ayahnya hingga mati.
Merasa gusar dengan tindakan yang dilakukan ayah kandungnya, si putri hendak berlari dari kampung untuk pergi menjauh selamanya, agar tidak lagi melihat wajah sang ayahnya, lantaran  ia merasa sangat malu untuk tetap berada di kampung.
Saat si putri hendak pergi, tanpa dinyana datanglah musibah yang menenggelamkan kampungnya. Kampung tersebut, sebagian tenggelam dan tak terlihat lagi, sementara sebagiannya menjadi pulau kecil yang kini disebut Gam Jaha.