Mohon tunggu...
Hilman Idrus
Hilman Idrus Mohon Tunggu... Fotografer

√ Penikmat Kopi √ Suka Travelling √ 📷

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Wisata Pantai Air Panas dan Legenda Gam Jaha di Bacan Timur

9 April 2025   07:31 Diperbarui: 9 April 2025   16:20 1184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perlahan tapi pasti, pantai air panas disulap oleh Yesaskar dan istrinya menjadi bersih dan rapih, terlebih keberadaan puluhan pohon di pantai menambah indahnya pantai. Kondisi inilah yang membuat warga mulai tertarik untuk datang menikmati pesona pantai air panas.

Yesaskar mengungkapkan, saban hari mereka berada di pantai untuk memastikan kebersihan pantai, serta melayani para pengunjung. Untuk itu, dia memutuskan untuk membangun rumah papan di lokasi wisata untuk menjaga pantai.

Rumah tersebut, letaknya persis di dekat tempat parkir kendaraan para pengunjung. Karena, di pantai sangat sulit mendapatkan air bersih, sehingga air bersih pun didatangkan dari rumah lalu menjual kepada pengunjung saat mereka memanfaatkan untuk mandi.

"Kami memutuskan untuk tidur di lokasi wisata pada hari senin sampai sabtu, sementara di malam minggu kami kembali ke rumah untuk melaksanakan ibadah pagi hari di gereja," ujarnya

"Selain air untuk mandi dan minum, berbagai makanan ringan, serta kelapa muda juga kami sediakan," imbuhnya.

Para pengunjung yang terlebih dulu berada di pantai
Para pengunjung yang terlebih dulu berada di pantai

Walaupun sebagai seorang non-muslim, Yesaskar berjanji jika iuran dari karcis pengunjung telah memungkinkan, praktis dia bakal membangun musala di lokasi wisata, serta menambah toilet.

Rencana membangun musala, kata Yesaskar, lantaran pengunjung di lokasi wisata air panas lebih dominan kaum muslim. Sehingga, penyediaan musala merupakan pilihan yang tepat, agar jika tibanya waktu salat para pengunjung dapat melaksanakan salat.

Begitupun dengan fasilitas umum seperti toilet, hingga kini baru tersedia 2 buah toilet darurat untuk pengunjung. Toilet tersebut tanpa atap, sehingga jauh dari kata memuaskan. Untuk itu, dia berjanji bakal membangun toilet agar pengunjung merasa makin nyaman.

"Selain musala dan toilet, saya berencana membangun bangunan berukuran sedang untuk dijadikan gedung pertemuan, jika lokasi wisata dikunjungi oleh tamu-tamu penting dari pemerintah kabupaten atau dari pusat," jelasnya.

Putri penulis berfoto dengan latar gunung Gam Jaha dan Uap Air Panas setelah turun hujan. Foto: Hilman Idrus
Putri penulis berfoto dengan latar gunung Gam Jaha dan Uap Air Panas setelah turun hujan. Foto: Hilman Idrus

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun