Selain buah-buahan, Kera Bacan, kata Jamal Abdul Salam, jika kelaparan, mereka kerap mencuri telur ayam, bahkan tak segan dia menangkap ayam dan makan. Hal ini jika mereka sangat lapar dan keluar di dekat rumah warga.
"Biasanya, saat menemukan ayam lagi bertelur, dia menyergapnya lalu membawa lari untuk dimakan, atau jika tidak dapat menangkap ayam, praktis telurnya menjadi sasaran untuk disantap," ujarnya.
Mengusir Kera dari Kebun
Bagi petani pada daerah lain di Maluku Utara, menanam buah kelapa dan tanaman sambilan di kebun serta merawatnya sangat mudah dilakukan. Namun, bagi petani di kecamatan Bacan Timur, yang merupakan daerah dengan populasi Kera terbanyak pasti berpikir keras.
Pasalnya, bukan hanya sekadar menanam dan merawat, tapi setiap saat harus dikontrol secara terus menerus untuk memastikan tetap tumbuh tanpa gangguan dari Kera. Kondisi inilah, yang membutuhkan upaya ekstra dari para petani agar tanaman mereka tetap aman.
Untuk kelapa, pada umumnya mulai diganggu oleh Kera kala usianya telah mencapai satu bulan atau lebih. Karena, tunas kelapa di usia ini, Kera sangat menyukai.
Begitupun sama halnya dengan tanaman sambilan, jika bertumbuh dan berbuah, kerap diganggu oleh Kera dengan cara mematahkan pucuk atau mencabutnya. Sehingga, berkebun di Bacan Timur memang butuh kesabaran ekstra saat menghadapi Kera.
Terlebih jika pohon kelapa mulai berbuah, karena Kera Bacan memang dikenal suka memetik buah kelapa muda. Untuk itu, para petani selalu datang mengontrol bahkan tidur di kebun, sambil merawat tanaman sambilan.
Menghadapi ulah Kera, para petani memiliki trik yang berbeda-beda untuk mengusirnya, yakni dengan cara menjaga tanaman secara langsung di kebun, atau membuat orang-orangan, bahkan tak segan luapan emosi diekspresikan dengan memukul Kera, agar menghindar dan tidak kembali mengganggu tanaman.