Mohon tunggu...
Hilman Idrus
Hilman Idrus Mohon Tunggu... Fotografer

√ Penikmat Kopi √ Suka Travelling √ 📷

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Cerita Petani Bibinoi Bacan Timur Tengah Menjaga Tanaman di Lahan Perkebunan dari Serangan Kera

6 April 2025   17:21 Diperbarui: 6 April 2025   20:44 845
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kera (Macaca Nigra) yang biasa ditemui di hutan Bacan. Foto: KOMPAS/IWAN SETIYAWAN

- Buah Rambutan

- Buah pohon Matoa

- Buah Rao

- Tebu

- Buah Alpokat

- Ikan dan Nasi

Dari beragam buah-buahan tersebut, menurut Jamal, ketika mengambil jagung, Kera [memakai taktik], yakni hendak menerobos ke kebun jagung, dia terlebih dahulu mengeluarkan suara untuk memberi pesan kepada yang lainnya. Setelah mengeluarkan suara, mereka berkamuflase untuk pura-pura pergi. Lalu berdiam diri dan memantau pemilik kebun sambil memastikan situasi, jika pemilik kebun lengah mereka menyelinap masuk di bawah pohon jagung dan memetik buahnya.

Selain mengambil jagung di siang hari, Kera juga keluar pada malam hari saat bulan purnama, mereka bergerombol keluar dengan menargetkan mencuri jagung. Hal ini dituturkan Nurhayati Manui, bahwa ia dan suaminya pernah menanam jagung, dan menyaksikan aksi Kera pada malam hari.

"Hanya jagung lah yang memaksa Kera keluar di malam hari, karena Kera paling favorit dengan jagung," kata Nurhayati.

Dia mengatakan, jika hendak makan pisang atau buah lainnya, Kera beraksi pada siang hari, tetapi tidak untuk jagung. Kondisi inilah yang memaksa mereka harus tidur di rumah kebun untuk menjaga tanaman mereka.

Sementara untuk tebu, kata dia, Kera hanya mematahkan batangnya kemudian menghisap sarinya dan lalu membuang batangnya. Sedangkan nasi dan ikan pun menjadi santapan Kera, jika petani menaruh di rumah kebun, lalu konsentrasi bekerja, maka Kera sering mengambil dan melahap semuanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun