Dalam diam, kita belajar menyembuhkan diri. Dalam sepi, kita belajar mengisi hati dengan makna baru. Dalam senyap, kita mendengar suara hati yang paling jujur. Dan di titik itu, kita mulai membangun kembali semangat, bukan karena semuanya sudah mudah, tapi karena hati sudah lebih kuat.
Motivasi dalam Keheningan
Mungkin kamu sedang berada di fase ini. Fase ketika dunia terasa hening, ketika tangis sudah habis, ketika pertanyaan tak lagi punya jawaban. Tapi percayalah, kamu tidak sendiri. Banyak hati lain yang sedang menempuh perjalanan sunyi yang sama. Kita semua pernah ada di sana.
Keheningan yang kamu rasakan sekarang adalah ladang yang sedang diistirahatkan. Tanahnya sedang pulih, benih-benih harapan sedang menunggu waktu yang tepat untuk tumbuh. Dan ketika waktunya tiba, hidup akan memunculkan warna-warna baru yang tak pernah kamu bayangkan sebelumnya.
Tetaplah dalam keheningan itu jika memang itu yang dibutuhkan. Tapi jangan biarkan keheningan berubah menjadi keterasingan. Perlahan, temukan kembali cahaya dalam dirimu. Mulailah dari hal kecil, bersyukur atas nafas, tersenyum pada langit, mendekap diri sendiri.
Sebuah Renungan
Keheningan setelah menerima takdir adalah bentuk cinta diri yang halus. Ia adalah bentuk penghormatan atas perjuangan panjangmu, atas air mata yang jatuh diam-diam, atas doa yang tak berhenti di tengah malam. Kamu tidak kalah. Kamu sedang tumbuh.
Biarkan dirimu diam sejenak. Tidak apa-apa jika belum bisa tertawa. Tidak masalah jika masih sering teringat luka. Yang penting kamu tidak berhenti. Karena suatu saat nanti, kamu akan bangun di pagi hari dan menyadari bahwa keheningan itu telah berubah menjadi kedamaian.
Dan dari kedamaian itu, kamu akan mulai melangkah lagi dengan hati yang baru, semangat yang tumbuh, dan iman yang lebih dalam. Karena menerima takdir bukanlah akhir dari perjalanan, tapi awal dari kisah yang lebih kuat dan bijak. Kamu bisa. Kamu mampu. Kamu pantas untuk bahagia kembali.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI