Kita terlalu pandai dan lihai memulai sesuatu, tapi malah lupa dan kagok tentang bagaimana cara mengakhirinya dengan benar.
Kita terlalu pandai dan mahir mengukir kenangan, tapi malah tak tahu dan amnesia tentang bagaimana cara menghapus dan menghilangkan jejaknya.
Kita terlalu pandai dan senang bermain-main dengan api, tapi malah merintih kesakitan dan kesal saat api mengenai dan melukai kita.
Kita terlalu pandai dan antusias mendatangi resiko, tapi malah kewalahan dan lunglai saat benar-benar dihadapkan pada resiko yang menghampiri.
KITA? Ya! itulah kita!