Mohon tunggu...
Hikmatul Hasanah Abror
Hikmatul Hasanah Abror Mohon Tunggu... Mahasiswa

hobi memasak dan jualan ingin menjadi pengajar yang kreativ dan di sukai metode pembelajaran oleh banyak siswa dan orang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perjuangan Yuliana With Hayul spicy (sambal dan ambon khas bugis)

8 Juni 2025   20:57 Diperbarui: 8 Juni 2025   20:57 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada Oktober 2020, seorang ibu rumah tangga bernama Yuliana mengawali usaha hayul spicy dalam kemasan botol plastik berukuran 50 ml karena modal yang terbatas. Produk sambal yang pertama kali dijual adalah sambal ebi (udang berukuran kecil). Yuliana memulai berjualan dari dapur rumah dan mampu menghasilkan 15 botol untuk dua varian produk dalam satu bulan, karena modal awal sangat terbatas yakni kurang dari 1,5 juta karena kebutuhan rumah tangga yang harus dipenuhi, usaha ini juga pernah berhenti sementara. Ide jualan olahan sambal ini muncul karena suami Yuliana sangat menyukai sambal hingga membuat Yuliana membuat sambal dalam jumlah yang banyak. Ia mendapatkan bantuan modal dari pemerintah 1,2 juta. Melihat potensi sambalnya, Yuliana mengembangkan varian baru seperti sambal joteri dan sambal cumi. Pada saat itu juga Yuliana sudah mengenalkan produk sambal cakalang dan dikemas dalam botol plastik ukuran 100-150 ml. Pada sekitar 2021, Yuliana mendapatkan bantuan modal lagi sebesar 1,2 juta dari pemerintah serta dana 5 juta dari baznas pada tahun 2024 untuk meningkatkan kualitas, mengurus sertifikasi halal dan mendaftarkan NIB. Yuliana juga mendaftarkan produk baru yaitu abon ikan khas bugis berkat dorongan tetangga. 

Cerita diatas berhubungan dengan 3 aspek ekonomi yaitu: 

1. Motif ekonomi: menghasilkan uang untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan mencari keuntungan (profit). 

2. Perilaku ekonomi: inovatif dan adaptif, memanfaatkan teknologi dan bantuan eksternal, rasional dan efisien.

3. Prinsip ekonomi: efisiensi, optimalisasi sumber daya, pengambilan keputusan yang bijaksana.

Lewat strategi yang tepat, semangat belajar, serta memanfaatkan bantuan dan sertifikasi, Yuliana berhasil mengembangkan usahanya dari mikro menjadi bisnis yang lebih mapan---dan bisa menjadi inspirasi nyata ekonomi kreatif masyarakat Indonesia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun