Mohon tunggu...
Hidayat Tutupoho
Hidayat Tutupoho Mohon Tunggu... Freelancer - PENGANGGURAN BANYAK ACARA

Bola Gitar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Temui Aku di Ambon

31 Januari 2024   11:43 Diperbarui: 31 Januari 2024   12:56 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Nona, penjajah pernah datang ribuan tahun silam

mengeruk keperawanan di rahim gunung-gunung

emas, nikel, tembaga, cengkeh, pala, dan rempah-rempah dijarah

raja-raja dimintai upeti

yang membangkan ditindas

jika melawan dihabisi

tapi sungguh, Ambon masih tetap manis

Untuk perempuan yang bulu matanya bak pakis di puncak Binaiya

datanglah...

'kan kuceritakan sebuah roman cinta yang berakhir tragis di tanjung Marthafons

gugusan sembilan pulau bersejarah di Banda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun