Mohon tunggu...
hesty kusumaningrum
hesty kusumaningrum Mohon Tunggu... Human Resources - swasta

seorang yang sangat menyukai film

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Literasi Digital untuk Tangkal Radikalisme

14 Juni 2019   09:11 Diperbarui: 14 Juni 2019   09:19 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: damailahindonesiaku.com

Nyaris sepuluh tahun ini, internet berkembang dengan pesat sehingga mengubah banyak hal mulai dari keseharian kita, budaya dan hal-hal penting lainnya. 

Kita tilik misalnya keseharian kita. Jika dahulu untuk mendapat jawaban dari surat yang kita kirim saja memakan waktu sekitar 3 atau bahkan seminggu, kini waktu dan energy itu terpangkas hanya dalam beberapa menit saja atau malah saat itu juga isi surat akan diterima dan dibaca oleh si penerima surat.

Beberapa kebutuhan yang dahulu tergantung orang lain misalnya sopir kantor, keluarga atau kerabat lain untuk mengantar kita ke tujuan. Kadangkala cara konvensional itu tidak bisa dilakukan karena sakit atau hal lainnya. 

Semakin majunya teknologi dimana banyak hal mempermudah seseorang melakukan sesuatu. Misalnya sekarang yang terjadi adalah kendaraan beserta sopir secara otomatis akan tersedia jika kita memesannya dengan aplikasi tertentu. Kita diantar, membayar dan driver akan pergi. Jika kita butuh lagi maka kita bisa memesannya lagi.

Begitu juga pada pekerjaan formal. Sebuah kantor bisa melakukan rapat lengkap dengan seuruh cabang di Indonesia tanpa perlu sang peserta rapat datang ke Jakarta untuk mengikuti rapat. Karena rapat itu bisa dilakukan dengan video conference dan melibatkan seluruh cabang kontor tersebut pada saat yang sama. Dengan begitu akan menghemat biaya, waktu dan tenaga hanya untuk sebuah rapat lengkap. 

Tapi tentu saja kantor tersebut memang harus mendatangkan peserta rapat untuk membicarakan hal-hal sulit dan memerlukan penjelasan dan visual yang njelimet. Itulah teknologi dan hal-hal yang bisa dicapainya untuk membantu pekerjaan manusia agar lebih mudah dan menjadi ringan.

Hanya saja kemajuan itu menimbulkan konsekwensi tersendiri bagi kita. Semisal kita tak lagi intens berkomunikasi dengan rekan atau kerabat kita . Sebaliknya kita (menjadi) kenal atau bahkan akrab dengan orang atau pihak yang jauh dari kita. 

Malah ada adagium bahwa teknologi membuat yang dekat jadi jauh dan yang jauh jadi dekat. Adagium itu berlaku bahkan sampai sekarang karena teknologi sangat mencekeram kita.

Situasi ini tentu saja akan membahayakan kita semua karena dengan kondisi seperti ini maka semua informasi akan masuk kepada kita, termasuk keluarga. Ini akan sangat mengkhawatirkan jika terkait dengan faham radikalisme. Faham itu bisa saja diperoleh dari internet yaitu medsos, situs-situs radikal sampai pada grup whatsapp.

Seorang di belahan dunia lain memberikan tutorial tentang bagaimana membuat bom atau memberi pengetahuan bahwa kaum muslim harus memerangi kaum kafir. Yang dimaksud kafir di sini adalah kaum yang beragama lain yaitu kaum kristiani, para buddhis atau penganut hindu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun