Mohon tunggu...
Hestri Parahest
Hestri Parahest Mohon Tunggu... hobi menulis

coretan si miskin diksi dan intuisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Terhalau Pohon Waktu

15 Agustus 2025   14:07 Diperbarui: 15 Agustus 2025   14:44 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber : olahan Gemini AI/dokpri)

Berguling jauh dari kertas-kertas lusuh,

yang menumpuk-numpuk dan nyaris remuk,

dirayapi nostalgi yang memukul hati,

menikung asa yang tak pernah jadi mahkota

Berteduh keringkan bertahun peluh,

pada pohon bergantung aneka lampion,

dipanjat tak padat, diraih kian berdalih,

licin sepatu, ataukah tangan yang tak meregang

Akhirnyapun terjatuh ...

meski tak ada dahan satupun yang runtuh,

terdengar detak berdetak, sahut menyahut,

dari daun-daunnya, yang ternyata berjarum berangka ...

(Semarang, 15 Agustus 2025)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun