Sirat demi sirat sinar terlalu cepat mengering, nyata'nya terlalu menginginkan hujan mengalirkan harap pada dekap
Mata air yang kata'mu benar bening nyata'nya telah kering, serbuk detik ku'tumpuk, debu jam ku'jadikan tumpu
Derai langkah terus ber'jalan, melampaui tiap-tiap keinginan yang mulai memuncak tanpa pikiran yang tenang, waktu'lah yang selalu menunggu'kuÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!