MATAF 1 UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA
MATERI 1
Pemateri : Â PROF. DR. MUFDLILAH, S.PD., S.SIT., M.SC
NEGARA PANCASILA SEBAGAI DARUL AHDI WA SYAHADAH
Cita-cita Muhammadiyah adalah mewujudkan negara indonesia sebagai "Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafuur", yaitu suatu negeri yang baik dan berada dalam ampunan Allah.
NEGARA PANCASILA SESUAI DENGAN ISLAM?
Negara pancasila sesuai dengan islam karena mengandung nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan yang sejalan dengan prinsip rahmatan lil-'alamin.
PERAN STRATEGIS MUHAMMADIYAH
1. Muhammadiyah sebagai kekuatan nasional sejak awal berdirinya pada tahun 1912 telah berjuang dalam pergerakan kemerdekaan dan melalui para tokohnya terlibat aktif mendirikan Negara Republik Indonesia yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945.
2. K.H Ahmad Dahlan dan Nyai Walidah hingga sesudahnya mengambil peran aktif dalam usaha-usaha kebangkitan nasional dan perjuangan kemerdekaan.
KEDUDUKAN NEGARA PANCASILA
1. Muhammadiyah memandang NKRI sebagai negara pancasila yang lahir 17 Agustus 1945, berlandaskan falsafah luhur sejalan dengan ajaran Islam.
2. Esensi pancasila selaras dengan islam: mengesakan Allah, menjunjung  kemanusiaan, menjaga persatuan, serta menegakkan keadilan sosial bagi semua.
3.Negara pancasila yang berjiwa, berpikir, dan bercita-cita luhur sebagaimana pembukaan UUD 1945, dapat diwujudkan sebagai Baidatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur.
DARUL AHDI WA SYAHADAH
Bahwa negara pancasila merupakan hasil konsensus nasional (dar al-'ahdi) dan tempat pembuktian atau kesekian (Dar al'ahdi) dan tempat pembuktian atau kesaksian ( dar al-syahadah) untuk menjadi negeri yang aman dan damai.
CONTOH PENERAPAN
1. Muhammadiyah membangun sekolah dan universitas untuk mencerdaskan bangsa (kesaksian nyata)
2. Aktif dalam diplomasi kemanusiaan di palestina dan rohingya (kesaksian global)