Mohon tunggu...
Hery Sinaga
Hery Sinaga Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Negeri Sipil

-Penulis konten -saat ini sedang suka-sukanya menggeluti public speaking -Sedang menyelesaikan buku motivasi -karya novel : Keluargaku Rumahku (lagi pengajuan ke penerbit)

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Pentingnya Jaringan Pertemanan bagi Seorang Freelancer Industri Kreatif dalam Mendatangkan Cuan

18 Maret 2021   17:55 Diperbarui: 18 Maret 2021   18:21 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Freelancer dalam dunia fotografi atau biasa disebut fotografer baik pro maupun amatiran merupakan profesi yang punya daya tarik bagi generasi milenial.

Bagaimana tidak, selain dikatakan sebagai hobi, jadi seorang fotografer atau mencintai dunia fotografi bisa mendatangkan penghasilan yang bisa dikatakan cukup lumayan bila dibandingkan dengan gaji yang diterima oleh pekerja kantoran.

Hal ini senada dengan apa yang disebutkan dalam rencana strategis Badan Ekonomi Kreatif Tahun 2015-2019, bahwa perkembangan sub sektor fotografi yang cukup pesat tak lepas dari banyaknya generasi muda yang sangat antusias belajar fotografi.

Tak sedikit pula dari mereka yang kemudian memutuskan terjun di bidang ini sebagai profesional dan masyarakat pun memberikan apresiasi yang positif terhadap dunia fotografi.

Bercerita tentang dunia fotografi, salah seorang teman saya adalah pelaku dalam dunia fotografi yang memutuskan menjadi fotografer sejak tahun 2015 hingga sekarang.

Simon, adalah teman saya yang sudah menjalani dunia fotografi selama 6 tahun dari tahun 2015. Berawal dari hobinya yang suka jeprat jepret ketika bekerja sebagai fasilitator kabupaten program PNPM di Kabupaten Samosir selama 4 tahun, adalah bekal dia terjun dalam dunia fotografi.

Karena merasa sudah jenuh dengan pekerjaannya sebagai fasilitator, akhirnya dia memutuskan untuk resign dari pekerjaannya dan mulai menekuni dengan serius dunia fotografi.

Berbekal kamera dslr yang punya, dia bergabung dengan teman-temannya yang sudah lebih dahulu terjun dalam dunia fotografi. Berawal dari bergabung dalam komunitas sesama fotografer baik amatir maupun pro, akhirnya simon memiliki banyak teman yang punya sama hobi dan pekerjaan sebagai fotografer.

Jaringan pertemanan yang dia miliki, yang awalnya berasal dari seorang temannya, akhirnya membuat dia semakin berjejaring dalam industri kreatif. Bermarkas di "Hello Toba" menjadi wadah bagi mereka sesama komunitas, untuk bertukar ide, pikiran dan saling berbagi pekerjaan untuk digarap bersama-sama sesuai dengan keahlian masing-masing.

Hanya selama 1 tahun kurang kalau tidak salah, dia menggeluti dan mempelajari teknik-teknik fotografi secara profesional, hingga akhirnya berbuah hasil dengan pekerjaan yang mendatangkan bayaran mulai dari tarif 1 juta hingga 5 juta, dan bahkan ada yang bertarif hingga 10 juta keatas.

Seiring berjalan waktu, setelah beberapa tahun menggeluti dunia industri kreatif, dia bersama rekan-rekannya mulai merambah tidak hanya sebatas fotografi, namun memperluas kepada pekerjaan pembuatan film dokumenter dan liputan-liputan baik projek dari pemerintah maupun dari pihak swasta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun