Sahabat.
Cacian, makian yang kita terima adalah anugerah yang harus kita pahami. Meski menyakitkan namun itu cermin diri kita yang mungkin ada benarnya.
Sebab amarah yang ada didalam diri kita, jika kita keluarkan tak akan menyelesaikan persoalan. Bahkan menambah penderitaan bathin kita.
Sudahlah biarkan orang berkata apapun, asal tak demikian kenyataannya.
Tuhan memang membentuk kita tidak sepenuhnya sempurna. Karena kesempurnaan sejati itu bukan milik manusia dan kita hidup berupaya menyempurnakan diri, meski susah untuk dijangkau.
Sahabat.
Sepertinya penderitaan yang kita alami juga masih banyak dirasakan oleh sebagian anak negeri ini. Yang selalu bermimpi tentang kebahagiaan, kesejahteraan yang dijanjikan pemimpin-pemimpin negeri ini.
Sehingga sampai mimpi kita berkarat dan kehabisan tangis, tak jua datang janji-janji itu.
Bahkan semakin membuat sempit pikiran kita, yang hidup dalam kepungan ketidak adilan.
Dan tidak ada yang bisa kita salahkan, hanya kesabaran dan kerelaan hati untuk meredam segala caci maki yang terus bertubi menghantam setiap harinya.
Sebab kita sudah terlanjur dilahirkan dan harus berani melawan kehidupan yang tidak pernah mapan.
