Setengah panas kusruput dalam cawan
Ada bayangan hinggap melenggang lenggok.
Tak jelas maunya apa.
Dan selalu hadir setiap kutuangkan teh.
Tubuhnya mungil dililit dedauanan.
Berbalut warna kemerah merahan.
Sebentar kutatap tak mau berkata-kata.
Hanya bergerak dan menebar senyum tipisnya.
Sendiri menari nari disudut hati.
Tanpa mengucapkan selamat pagi.
Juga tak membawa roti.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!