Mohon tunggu...
Heru Subagia
Heru Subagia Mohon Tunggu... Relawan - Aktivis Kegiatan UMKM ,Relawan Sosial dan Politik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah media ekspresi tampa batas,eksplorasi dan eksploitasi imajiner yang membahagiakan . Menulis harus tetap bertangung jawap secara individu dan di muka umum. . Hobi menulis disela -sela kesibukan menjaga toko ,mengurus bisnis ,berkegiatan di umkm dan politik dan bisnis. Lingkungan hidup juga menjadi topik utana bagi penulis untuk advokasi publik berkaitan isu isu penyelamatan dan pelestarian alam . Mari kita gemar menulis , mendobrok tradisi ,menambah literasi dan menggugat zona nyaman berbagai kehidupan .

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Akhirnya PDIP yang Masih Pertahankan Sikap Diluar Pemerintah Baru Prabowo -Gibran

2 Mei 2024   13:48 Diperbarui: 2 Mei 2024   13:48 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hanya ada dua partai yang konon menjadi bagian partai ideologi yang yang secara konsisten berdasarkan di barisan oposisi . Sialnya PKS sudah bosan berada di oposisi , rupanya tinggal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang belum menyatakan sikap mereka: bergabung atau berada di luar pemerintahan Prabowo.

Mewarnai sejarah politik nasional , di awal  tahun 2000 Presiden  PKS, Hidayat Nur Wahid  menyatakan tidak bergabung atau berkoalisi dengan dengan pemerintahan Abdurrahman Wahid yang dia tuduh pro-Israel. PKS sebagai partai berideologi agama tentunya lebih memilih pertimbangan ideologis dari pada kepentingan pragmatis.

Dalam pemerintahan Megawati yang melanjutkan kekuasaan dari Gus Dur,  PKS juga berada di luar pemerintahan dengan alasan perbedaan ideologi dengan PDIP.

Perubahan haluan politik PKS baru terjadi di dua periode pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. SBY adalah presiden  yang didukung oleh PKS untuk pertama kalinya mengusung pemerintahan. PKS sendiri akhirnya mendapatkan jatah satu  kementrian.

Kekalahan SBY mempertahankan dominasi kekuasaan dikarenakan merebaknya kasus korupsi oleh kader Demokrat dan akhirnya menyebabkan pengaruh SBY tumbang. Oleh karenanya seiring kekalahan pengaruh politik kekuasaan akhirnya PKS kembali berada di luar pemerintahan selama dua periode kepemimpinan Joko Widodo. Pada saatnya itu PKS adalah partai pendukung setia 2 kali Pilpres 2015 dan 2019 melawan Jokowi.

Apakah karena PKS merasa bersahabat sangat romantis dalam ajang Pilpres 2015 dan 2019 sehingga menjadi alasan PKS pingin bergabung dengan Prabowo -Gibran ? Tidaklah lupa bahwa PKS  menjadi lawan dalam pilpres 2024?


 

"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun