Mohon tunggu...
Herry Mardianto
Herry Mardianto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Suka berpetualang di dunia penulisan

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Menu Tempo Doeloe di Kedai Den Wir

17 Januari 2023   12:09 Diperbarui: 17 Januari 2023   12:18 1244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbagai camilan Kedai Den Wir/Foto: @denwir dan Hermard

Tak perlu heran jika suasana vintage mendominasi keberadaan kedai makan Den Wir. Sebelum diresmikan sebagai warung kuliner pada tahun 2017, tempat ini semula digunakan untuk ruang pajang barang-barang antik. Sampai sekarang barang berupa gebyok, pintu, jendela, koper besi, gramaphone, mesin ketik, radio, jerigen besi, cermin, meja, kursi lawasan, menjadi bagian interior tempat usaha kuliner keluarga Mbak Menik.

Pernak-pernik barang-barang antik dengan nuansa Jawa ditata sedemikian rupa sehingga  suasana   vintage-nya begitu memanjakan mata.

Menu di sini pun merupakan menu-menu njawani,  tempo dulu. Dari minuman saparela, setup jambu, wedang uwuh, nasi pecel sambal tumpang, sayur lodeh, sop buntut, dan lainnya.

Berbagai camilan Kedai Den Wir/Foto: @denwir dan Hermard
Berbagai camilan Kedai Den Wir/Foto: @denwir dan Hermard
"Suka sekali dengan tahu cocol yang dihidangkan panas-panas dilengkapi sambal kecap. Rasanya nampol banget!" ujar Ardhiya, gadis belia yang nongki bersama teman-teman sebayanya.

Interior  vintage acapkali dimanfaatkan sebagai spot pemotretan/Foto: Hermard
Interior  vintage acapkali dimanfaatkan sebagai spot pemotretan/Foto: Hermard
Camilan lain yang menjadi idola adalah pisang cocol, pisang goreng, mendoan, dan ubi goreng (bisa dicocol sambal bawang). Semua dapat dinikmati dengan paduan minuman wedang jambu, kunir asem, wedang uwuh, atau bir Jawa.

Pisang goreng, mendoan, dan wedang jambu/Foto: Hermard
Pisang goreng, mendoan, dan wedang jambu/Foto: Hermard
Bir Jawa? Jangan dibayangkan kalau minuman ini akan membuat mabuk, teler. Minuman ini sama sekali tidak mengandung alkohol, merupakan minuman priyayi keraton Yogyakarta sejak masa Sultan Hamengkubuwono VII.

Bir Jawa dipercaya mempunyai manfaat mengatasi rasa capek, masuk angin, dan menghangatkan badan.

Minuman tradisional ini terbuat dari campuran rempah berupa serai, kulit kayu secang, kayu manis, kapulaga, jeruk nipis, cengkeh, dan jahe. Warna kuning kemerahan pada bir Jawa didapat dari perpaduan jeruk nipis dan kayu secang.
Menu andalan untuk santap siang, di samping sup buntut, ayam goreng,  nasi ayam geprek kremes, nasi sayur lodeh, ada pilihan spesial  berupa nasi pecel sambal tumpang, terdiri dari koyor sapi, tulang muda, dan irisan tahu. Kemudian dimasak dengan santan serta bumbu sambel tumpang (dari campuran tempe semangit). Selain itu, dilengkapi secawan pecel berupa kecambah, daun bayam, daun kemangi, serta kacang panjang  rebus.

Nasi Pecel Sambal Tumpang Den Wir/Foto: Genpi Yogya
Nasi Pecel Sambal Tumpang Den Wir/Foto: Genpi Yogya
"Nasi sambal tumpangnya tak ada duanya. Pedas gurih menjadi satu. Kuahnya agak kental creamy," ujar Cahya Rini, pelanggan yang sengaja datang dari Ngaglik, Sleman.

Sesrawungan di Kedai Den Wir/Foto: Hermard
Sesrawungan di Kedai Den Wir/Foto: Hermard
Letak kedai Den Wir memang agak jauh dari pusat kota Yogyakarta. Lokasinya berada di Jalan Retno Dumilah, Kotagede.  Meskipun begitu, kita bisa menikmati berbagai minuman yang mungkin tak pernah terpikirkan: wedang sirsak, wedang jambu (minuman favorit Sultan Hamengkubuwono IX), wedang jahe sere gula merah, wedang jahe sere jeruk, dan wedang pokak--merupakan perpaduan serai, cengkih, jahe, daun pandan, buah pokak, dan racikan rempah lainnya.

Setup Jambu, Wedang Uwuh, Wedang Sirsak, dan Bir Jawa/Foto: @denwir
Setup Jambu, Wedang Uwuh, Wedang Sirsak, dan Bir Jawa/Foto: @denwir
Bagaimana, sudah siap menjelajah kuliner Kotagede?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun