Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Suka membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa. Menulis puisi sebisanya

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Lebah Madu Mencandai Kumbang

10 April 2024   07:42 Diperbarui: 10 April 2024   11:39 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kokok ayam betina tak henti-hentinya. Ia mengabarkan bahwa padanya ada sebutir telur ada dalam bungkus raganya. Ia hendak meluncurkannya agar terlihat di permukaan mayapada sempit yang disediakan pemiliknya. Sangkar. Ya, pada sangkar ayam di mana telur-telur akan diletakkan. Setiap butir yang diletakkan diikuti dengan pengumuman pada alam.

Dedaunan kusambi tersenyum, begitu pula bunga pepaya dan daun-daunnya. Di sana lebah madu menggelitik untuk menemukan manisnya madu. Beberapa bunga rontok menerima pukulan kepak sayap lebah madu. Kumbang pun tak kalah memainkan kepakan sayapnya. Bunyi dengung di pucuk-pucuk bunga pepaya terus terdengar.

Lebah madu pergi membawa hasil kerja kerasnya. Ia menuju liang persekutuan komplotannya. Mereka menata amat apik  manisnya kehidupan bersama. Kumbang masih mencari-cari celah menemukan madu di jejak tinggalan lebah madu. Pucuk-pucuk bunga pepaya geli tanpa kegelisahan.

Baca juga: Senja di Desa

Kumbang pergi. Ia terbang menuju bunga kelapa. Ya, tempat yang tepat untuk dirinya. Ia menggunakan alat pengebor kulit bakal buah kelapa. Satu bakal buah kelapa membisu, memberi dirinya dilubangi agar dari dalamnya Sang Kumbang dapat mengambil cairan manis yang dikandungnya. 

Lebah madu kembali mencandai Sang Kumbang. Keduanya bersua di pucuk-pucuk bunga kelapa. Bayu mengayun-ayunkan bunga-bunga kelapa. Lebah madu dan Sang Kumbang berayun-ayun di sana, tersenyum, melengkingkan kepak sayap dalam jutaan kepak.

https://steemit.com/
https://steemit.com/

Seorang pemuda memanjat pohon kelapa. Ia bertemu dengan Sang Lebah madu dan Sang Kumbang. Ia tak menghalau keduanya. Sang Pemuda mengambil buah-buah kelapa, tak lupa membawa sebuah yang masih muda dan segar. Ia akan segarkan raganya setelah tiba kembali di sempitnya permukaan tanah injakannya.

Sang Lebah Madu dan Sang Kumbang masih bercanda, sementara ayam betina terus mengumandangkan kokoknya. Pejantan menunggu agar mereka dapat berdansa. Dansa yang akan diakhiri dengan percintaan khas kaum unggas peliharaan.

Umi Nii Baki-Koro'oto, 10 April 2024

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun