Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Suka membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa. Menulis puisi sebisanya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Museum Tujuan Belajar Pesisir Kota Kupang Hiburannya

19 Juni 2023   21:40 Diperbarui: 19 Juni 2023   22:03 810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rombongan berada di pintu masuk Museum Negeri Kupang. Foto: Trini Ora

Kolase: dokpri Roni Bani
Kolase: dokpri Roni Bani
  • Senjata tradisional

Senjata tradisional berupa parang atau pedang (Bahasa Meto': benas, suni') turut dipamerkan di dalam museum ini. Belasan bilah parang dan pedang ditempatkan pada tempat yang khusus. Pada masa lampau pedang  (Bahasa Meto': suni') dipergunakan sebagai alat bela diri, termasuk di sana untuk perang antar suku.

Foto: Trini Ora
Foto: Trini Ora
  • Porselin

Sejumlah produk porselin berada dalam satu tempat khusus. Barang-barang ini seperti mangkok, cerek (teko) dan guci kecil. Barang-barang ini hendak berkisah tentang dunia perdagangan pada masa lampau. 

Foto: Trini Ora
Foto: Trini Ora
  • Tulang Ikan Paus Biru dan Rangka Gajah

Puluhan tahun lampau (1970-an) seekor ikan paus biru terdampar di pantai Oeba Kota Kupang. Ikan paus dengan panjang 24 meter itu selanjutnya dikupas, dan tulang-tulangnya disimpan pada bangunan khusus. Bangunan khusus itu berada dalam satu kompleks dengan Museum Negeri Kupang.


Rangka Ikan Paus Biru dan Rangka Gajah: Kolase: Dokpri, Roni Bani
Rangka Ikan Paus Biru dan Rangka Gajah: Kolase: Dokpri, Roni Bani

Rasanya akan makin banyak gambar pada tulisan ini oleh karena begitu banyaknya artefak dan produk kebudayaan dari zaman ke zaman dipamerkan. 

Rombongan sudah menyelesaikan kunjungan belajar ke semua titik objek yang dipamerkan. Entah seberapa banyaknya objek pameran akan diingat oleh tiap anggota rombongan. 

Sebelum mereka pun pamit pada petugas, foto bersama dilakukan di halaman. Rombongan pun meninggalkan museum. 

Apakah mereka langsung berbalik arah untuk kembali ke desa Nekmese Amarasi Selatan? Tidak! Mereka masih memanfaatkan waktu untuk melakukan apa yang disebut relaksasi dan rekreasi. Pantai Kelapa Lima menjadi tempat tujuan mereka. Di sana mereka menikmati panorama pantai. Mengapa ke pantai?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun