Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Suka membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa. Menulis puisi sebisanya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Museum Tujuan Belajar Pesisir Kota Kupang Hiburannya

19 Juni 2023   21:40 Diperbarui: 19 Juni 2023   22:03 810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rombongan berada di pintu masuk Museum Negeri Kupang. Foto: Trini Ora

Kolase: dokpri Roni Bani
Kolase: dokpri Roni Bani

Satu hal yang selalu diingatkan oleh petugas sebelum masuk ke dalam museum yakni, semua harus tertib mengikuti petunjuk, tidak berisik. Petugas akan menginformasikan segala sesuatu yang dipamerkan dengan uraian yang kiranya mudah dipahami bahkan oleh anak-anak.  Pengunjung boleh bertanya bila sesuatu yang dilihat membutuhkan penjelasan.

Ketika seorang rekan guru mengirim beberapa helai foto kepada kepala sekolah, selanjutnya terinspirasi untuk membuat satu klip video dalam durasi kurang dari 30 detik. Klip video itu terlihat seperti ini.


Di dalam museum dipamerkan foto, gambar dengan uraian, produk zaman kuno hingga produk kebudayaan modern. Beberapa di antara informasi yang diperoleh dari kiriman foto-foto oleh guru yang membuat dan mengirim dapat diurai seperti ini.

  • Penggiling jagung

Alat ini berupa sepasang batu dengan pendekatan berbeda. Pasangan pertama terdiri dari 1 batu kecil dan satu batu lebih besar. Batu kecil berfungsi sebagai penghalus yang dikendalikan oleh tangan manusia. Batu yang lebih besar (plat/flat) sebagai alas dimana bijian jagung ditempatkan untuk ditempa (Melayu Kupang: titi) hingga halus.


Pada gambar kedua, sepasang batu dengan ukuran yang sama, diberi tangkai dan lubang tempat mengisi butiran jagung. Butir-butir jagung yang dimasukkan melalui lubang itu akan digilas pada batu yang diputar. Pada pertemuan batu itu bijian jagung akan mengalami penghalusan dan keluar sebagai produk gilingan. Kedua model batu ini akan disebutkan dalam bahasa daerah yang berbeda di Nusa Tenggara Timur. Contohnya, dalam Bahasa Meto' disebut faut ana' dan faut ainaf (harfiah: anak batu dan induk batu) 

Kolase: Dokpri Roni Bani
Kolase: Dokpri Roni Bani
  • Anyaman

Produk berikut yang dapat disajikan dalam tulisan ini yakni produk anyaman. Pada satu sudut ruang dipamerkan produk bentuk-bentuk anyaman.  Terlihat produk anyaman berupa kotak-kota tempat menyimpan makanan kering. Produk anyaman yang demikian dipergunakan pula pada upacara-upacara tradisional. 

Anyaman: Foto Trini Ora
Anyaman: Foto Trini Ora
  • Permainan Tradisional

Alat permainan tradisional yang dipamerkan pada museum ini terlihat adanya gasing, papan congklak dan senapan bambu. Semua alat permainan ini pernah ada di Tanah Timor dan sekitarnya. Anak-anak di pedesaan masih memainkan gasing, rasanya congklak dan senapan bambu sudah tidak dimainkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun