Mohon tunggu...
Hernan Solari
Hernan Solari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang yang selalu berusaha untuk menjadi lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KEBUDAYAAN REMAJA DAN DISFUNGSI KELUARGA: MENELUSURI HUBUNGAN ANTARA PERILAKU TAWURAN DAN KONTROL SOSIAL

3 April 2024   23:27 Diperbarui: 3 April 2024   23:39 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Disfungsi kontrol sosial keluarga merujuk pada kondisi di mana keluarga gagal memberikan arahan, pengawasan, dan pembatasan yang efektif terhadap anggotanya, khususnya terhadap anak-anak atau remaja. Artikel ini dapat menjelaskan bahwa disfungsi tersebut dapat muncul dalam berbagai bentuk, termasuk:

  1. Kurangnya Perhatian Orang Tua

Ketika orang tua tidak memberikan perhatian yang cukup terhadap anak-anak mereka, ini dapat menyebabkan rasa terabaikan dan kurangnya dukungan emosional bagi remaja. Hal ini dapat membuat remaja merasa tidak dihargai dan cenderung mencari pengakuan dari lingkungan luar.

  1. Kurangnya Komunikasi

Ketidakmampuan keluarga untuk berkomunikasi secara terbuka dan efektif dapat menghambat perkembangan hubungan yang sehat antara anggota keluarga. Kurangnya komunikasi dapat menyebabkan ketidakpahaman, konflik yang tidak terselesaikan, dan perasaan terisolasi di antara anggota keluarga, termasuk remaja.

  1. Ketidakstabilan Rumah Tangga

Konflik dan ketegangan dalam hubungan antara orang tua, seperti perselisihan atau perceraian, dapat menciptakan lingkungan yang tidak stabil dan tidak aman bagi remaja. Ketidakstabilan ini dapat memengaruhi kesejahteraan emosional dan perilaku remaja, yang mungkin mencari dukungan atau pelarian di luar keluarga.

Hal tersebut membuktikan bagaimana lingkungan keluarga yang tidak sehat dapat berdampak negatif pada perkembangan dan perilaku remaja. Hal ini juga dapat memberikan dasar untuk mempertimbangkan upaya-upaya intervensi dan pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi disfungsi tersebut dan meningkatkan kesejahteraan keluarga secara keseluruhan.

Hubungan Antara Disfungsi Keluarga dan Perilaku Tawuran

Melalui studi kasus dan penelitian empiris, para peneliti telah menemukan korelasi yang signifikan antara kondisi disfungsi dalam keluarga dengan kecenderungan terlibat dalam perilaku tawuran pada remaja. Hal tersebut dapat dilihat dari faktor-faktor berikut ini:

  1. kurangnya Pengawasan Orang Tua

Studi kasus telah menunjukkan bahwa remaja yang berasal dari keluarga dengan disfungsi kontrol sosial seringkali mengalami kurangnya pengawasan dan pembatasan yang efektif dari orang tua. Ketidakmampuan orang tua untuk memberikan pengawasan yang memadai terhadap aktivitas dan pergaulan remaja dapat memberikan kesempatan bagi mereka untuk terlibat dalam perilaku tawuran sebagai bentuk ekspresi dari ketidakpuasan, frustrasi, atau pencarian identitas.

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun