Olahraga betapa urgennya kebiasaan ini bagi keberlangsungan kesehatan kita. Tidak diperlukan olahraga yang berat-berat apalagi dengan tujuan komersial bisa mewakili kelompok atau daerah, hinga negaranya dalam pentas olahraga superior nasional bahkan internasional. Ingatlah pepatah romawi kuno menyebut dalam badan yang sehat tentu teriring pula secara otomatis, tidak hanya raga,. Mental, jiwa dan pikiranpun jadi sehat sekalian.
Contoh sederhana dalam hal gerak badan ini, yang penting raga ini bergerak walaupun gerakan sederhana sekalipun. Jalan kaki misalnya, anjurannya raihlah 5000 hingga 10 ribu langkah setiap harinya untuk sekedar jalan kaki. Paling banter 30 menit berlalu sudah bisa tuntas kita selesaikan yang puluhan ribu langkah itu.
Sayangnya kebiasaan ini sulit dilakukan, tidak rutin dilakukan oleh sesorang. Slogan jalan sehat membugarkan hanya tinggal slogan, namun abai dalam melakukannya.
Bagi saya dalam hal ini, beberapa minggui, bahkan bulan terakhir ini saya pribadi mencobanya, berjalan kaki saat waktu luang dan tidak terbelenggu oleh laku pekerjaan yang makin memusingkan, bahkan bisa menghambat peredaran darah yang justru muaranya kesehatan terganggu, pusing, kolestrol, asam urat dan kelomp[ok sejenisnya tetiba datang menghampiri.
Saya mencobanya selepas jam istirahat sedari pagi terikat akan tugas-tugas pekerjaan di kantor, saya mencoba untuk berjalan kaki tanpa alas di tengah terik matahari yang lagi menyengat kulit telapak kaki sekitar jam 12.00 hingga 30 menit kemudian saat tibanya waktu sholat Zhohor tiba bolak-balik.
Kumanfaatkan untuk berjalan kaki. Langkah nekat dan tak biasa barangkali anggapan banyak orang jalan kaki tanpa alas ditengah terik matahari  yang lagi membara mungkin menjadi sorotan tak sedikit orang, atau bahkan ada teman sejawat atau keluarga yang mengetahui tindakan seperti ini sepintas, namun tak masalah.
Bukan tanpa alasan langkah ribuan hingga puluhan ribu jejak kaki diimbangi dengan ayunan tangan yang elok secara bergantian, dengan kepala merunduk, sembari menahan rasa panas, langkah ini terus dipacu dipinggir jalan keramaian dan kebisingan kendaraan yang melaju dan menderu knalpotnya.
Sikap ini juga saya ambil karena rasa sakit seperti pegal linu, rematik, persendian yang terasa berat dan semacam nya selalu mendera tubuh tak tertahankan.
Dan setelah mencoba resep sederhana ini, badan terasa lebih ringan, pegal-pegal dan persendian kaku dan berat yang selama ini mengerogoti raga ini terasa sedikit berkurang. Dan tentu atas hasil semua ini makin memacu semangat lebih untuk terus mengulanginya saban hari. Demikian juga kebiasaan jalan kaki tanpa alas ini tetap saya lakukan termasuk hari Jumat menjelang tibanya azan Sholat Jumat.
Ternyata cara sederhana yang Alloh berikan untuk bisa sehat itu tidaklah sulit. Untuk mencapai sehat jiwa dan raga cukuplah dengan anugrah Ilahi yang sudah disiapkan kita, termasuk memanfaatkan nikmat tubuh kita yang lengkap ini untuk mewujudkan kesehatan yang prima hanya dengan jalan kaki.