Yang menjadi pertanyaan, apakah tidak dibenarkan untuk hidup lagi ke masa lalu ? Bukan masalah boleh tidak boleh, sebenarnya. Kalau saja itu hanya sebagai kilasan kenangan dan digunakan sebagai pijakan untuk melompat ke masa depan yang lebih, kenapa tidak ? Beda, kalau kemudian kita terlarut dengan kehidupan masa lalu yang bisa jadi dianggap sudah yang terbaik, dan malah terpaku dengan mengasihani diri sendiri karena sedang menghadapi masalah yang bertubi-tubi.
Sepertinya jadi ada yang kelupaan, kalau waktu dan tempat lokasi dulu kita berpijak, tidak akan sama lagi dengan pijakan saat ini. Artinya apa ? Bahwa apapun yang saat ini ada di hadapan kita, sebetulnya itu adalah yang terbaik dari Sang Khalik. Karena ketika kita tidak mau bersyukur dengan kondisi saat ini melalui iman, maka kita akan kehilangan damai sejahtera dan sukacita yang dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
Dan sebuah pengharapan muncul, sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari. Dengan kata lain masa lalu biarlah berlalu, dan biarkan masa lalu menjadi album kenangan. Songsonglah masa depan yang penuh harapan. Sebab masih ada hari esok. Begitu.