Mohon tunggu...
Herman Efriyanto Tanouf
Herman Efriyanto Tanouf Mohon Tunggu... Penulis - Menulis puisi, esai, artikel lepas

Founder dan Koordinator Komunitas LEKO Kupang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Muda di Kota Tua

15 September 2019   19:05 Diperbarui: 15 September 2019   19:09 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Yohanes P. Kelen

wajah kota tua
dicoret seniman seniman muda
sebab ini kota nyaris mati
di tangan para pemangku jabat

beberapa saat lalu
ada tangan tangan, seni
bongkar sekat sekat kematian
dengan garis dan rupa, bertubi-tubi

hidup. hidup ini kota
di tangan seniman seniman muda
segala sumbat, disambat
yang rapuh jadi kokoh

kemarin, di dinding kiri
bangunan tua di dekat Teddy's Bar
ada wajah bocah,  gelisah
cari tempat bermain

ini hari, berseri
wajah bocah itu
dijamah tangan tangan
gemulai, ada ucap:
"aku tak lagi berlarian di tepi pantai Kopan
jatuh. sebab lumut sampah yang
entah ada sejak kapan. cukup di sini
di tembok tembok kota tua. kucabut
kumis dan alis, tuan dan puan. penghuni istana"

kepada Yoppie, Oby, Efraim dan Serafim
seorang pelacur yang sering
jadikan siang bagai malam, berucap tanya:
"bolehkah ini malam, kalian menyaksikan
senggamaku bersama tuan di sudut tembok itu?"

Kupang, 14/9/2019
HET

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun