Mohon tunggu...
Herlina Nasution
Herlina Nasution Mohon Tunggu... Politisi - Menjadikan waktu lebih bermanfaat

Ikhlas, Kerja Keras dan memberi adalah investasi Masa Depan sifatnya Jangka Panjang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah Nyata: 13 Calon Anggota MAPASTA IAIN SU Dinyatakan Hilang di Gunung Barus Tanah Karo Sumatra Utara

30 Oktober 2020   15:45 Diperbarui: 30 Oktober 2020   17:18 2148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat membuka jalur hutan tersebut, luar biasa hutannya sangat ekstrim karena akar pohon dan tumbuhan disana saling menyambung mengikat satu sama lain dengan kokoh menutup jalur masuknya dan kami berfirasat bahwa hutan itu belum pernah dimasuki manusia sekalipun. Karena tidak mau ambil resiko, akhirnya Kamipun turun perosotan dangan tanah yang longsor itu dan melanjutkan mengikuti aliran sungai dengan hati-hati.

"Sudah mau malam ini, kita ngecamp disini y" Kata erwin sambil menurunkan kerilnya.

"Siap Komandan" Kata kami serentak dan ikut menurunkan keril yang ada dipunggung kami masing-masing.

Sebelum melanjutkan pemasangan tenda, Erwin pun permisi dengan makhluk yang ada disekitar hutan sana.

"Opung (Panggilan orang tua seperti kakek atau nenek dalam bahasa batak) kami permisi nginap disini, dengan izin Allah tolong mimpikan kami untuk jalan pulang" Katanya dengan penuh harapan.

Setelah permisi, kamipun memasang tenda seadanya yaitu tenda buatan dengan menggabungkan jas hujan disambungkan dengan menggunakan jarum peniti dan menutupi dinding dan atapnya dengan pelepah pohon yang ada.


Dan kalian tahu apa yang terjadi pada malam hari itu??? Saat mau tidur ada beberapa teman kami cowok kerasukan dan ngomong yang nggak jelas, kami hampir panik, dengan usaha mengaji dan mengucapkan ayat-ayat Al-Qur'an hampir 1 jam mereka kerasukan dan akhirnya mereka kembali sadar. Sungguh malam itu sangat menegangkan karena sudah tidak tahu berbuat apalagi, kondisi mental sudah mulai pasrah dengan belum ditemukannya jalan pulang dan selama kami tinggal dihutan mengikuti pendidikan dihari pertama baru terjadi kerasukan dimalam itu. Dimana Logistik untuk 13 orang sudah mulai menipis, sungguh bingung malam itu kami hanya makan nasi, bawang goreng dan kecap manis untuk melanjutkan hidup. Karena perkiraan logistik hanya bisa dipakai 10 hari dan itu sisa-sisa selama mengikuti materi sebelumnya.

Keesokan Paginya, seperti biasa setelah selesai sarapan dan beres-beres tenda, sebelum melangkah kami berdo'a untuk keselamatan dan menemukan jalan pulang.

"Tadi malam aku mimpi woy, aku mimpi kalau kita di lantik dan dihadiri orang banyak sampai rektor, senior kita pun datang ke acara itu" Kata erwin dengan serius.

"Aamiin ya Allah, mudah-mudahan itu pertanda kita keluar dengan selamat" Kata kami berfikiran positif.

Lama berjalan, walaupun tidak tahu apa terjadi setelahnya, dengan semangat dan pantang menyerah kami terus melangkah mencari jalan dan ternyata tidak lama kemudian......

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun