Mohon tunggu...
Herlambang Kusuma Wardana
Herlambang Kusuma Wardana Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta

Kata-kata telah tumbuh di pagi yang ranum

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kado Malam Natal

23 Agustus 2019   07:05 Diperbarui: 23 Agustus 2019   20:39 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Untungnya pimpinan perusahaan distributor sembako tersebut dapat memahami kesulitan Marhan dalam mengatur waktu kerja, setelah dirinya memberikan penjelasan. Oleh sebab itu Marhan pun mendapatkan dispensasi waktu masuk kerja sebagai kuli angkut beras. 

Yang terpenting pekerjaannya dapat terselesaikan dengan baik. Dan teman-teman kerjanya pun memahami situasi yang dialami Marhan. Karena selama dirinya bekerja sebagai kuli angkut beras tidak pernah membuat teman-temanya kecewa ataupun susah. 

Bahkan dirinya terkenal sebagai pribadi periang, suka menghibur teman-temannya dengan banyolan-banyolan yang selalu mengundang gelak tawa. Teman-temannya pun selalu merasa kesepian apabila Marhan tidak bisa masuk kerja.

Upah per hari yang diterima Marhan dari memikul beras sebesar lima puluh ribu rupiah. Itu pun kalau dirinya bisa selalu masuk kerja, penghasilan yang diterima lumayan untuk menambah penghasilan tiap bulannya. 

Tidak jarang juga pemilik perusahaan sembako tersebut membagikan beras kepada para buruhnya sebagai bonus. Dan setiap harinya Marhan selalu pulang tengah malam. Dirinya dapat bercengkerama dengan keluarganya hanya pada saat hari minggu.

                                                                                                                                                 ***

Malam begitu lembab, di Desember yang hampir tiap hari hujan datang. Pekerjaan di akhir tahun mengharuskan Marhan untuk lembur. Karena semua laporan harus segera diselesaikan guna pertanggung jawaban. Tanpa disadari waktu sudah menunjukkan pukul 19.00 WIB. 

Padahal dirinya telah berjanji kepada istri dan kedua anaknya untuk pulang tepat waktu, karena malam ini malam natal. Mereka biasa merayakan malam natal ke gereja.

"Ibu dan anak-anak, Ayah usahakan untuk pulang tepat waktu. Hari ini Ayah sudah ijin tidak masuk kerja sebagai kuli panggul," mengingat perkataannya kepada istri dan kedua anaknya tadi pagi saat sarapan.

Dalam hatinya merasa bersalah karena malam ini dirinya tidak bisa menemani istri dan anak-anaknya ke gereja untuk mengikuti misa malam natal. Tapi karena tuntutan pekerjaan yang mengharuskan dirinya melaksanakan dengan penuh tanggung jawab. 

"Tolong dicek kembali laporan ini, han. Sepertinya ada yang kurang tepat dalam penghitungan. Dan tolong juga diselesaikan untuk laporan bulan berikutnya, karena ini juga harus segera dilaporkan. Semua laporan itu harus sudah berada di meja saya sore ini juga," perintah atasan Marhan pagi itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun