Mohon tunggu...
Herlambang Saleh
Herlambang Saleh Mohon Tunggu... Guru

Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah (Pram)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tamiya: Nostalgia Mainan Generasi 90-an

24 Juli 2025   14:57 Diperbarui: 24 Juli 2025   14:57 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Evolusi Mainan Anak Laki-Laki

Setiap zaman, anak laki-laki selalu memiliki mainan khasnya sendiri. Sebelum dominasi game digital seperti Counter Strike, Ragnarok, atau DOTA, anak laki-laki masa lalu lebih akrab dengan mainan fisik. Di antara kelereng, kartu gambar, kartu kwartet, dan monopoli, ada satu jenis mainan yang tak lekang oleh waktu: mobil rakitan Mini 4WD yang dipopulerkan oleh merek Tamiya.

Awalnya, Tamiya dikenal sebagai produsen mainan rakitan sejak 1948. Namun, setelah merilis mobil rakitan 4WD pada 1982, nama Tamiya menjadi identik dengan mobil mini bertenaga dinamo tersebut.

Ledakan Popularitas Berkat Anime

Era 2000-an menyaksikan ledakan popularitas mainan yang diiringi penayangan serial animenya di televisi. Salah satu yang paling fenomenal adalah Mini 4WD, atau sering disebut Tamiya. Booming-nya mainan ini didorong oleh serial anime "Let's & Go!" yang tayang setiap Minggu pagi. Penggemar anime asal Jepang ini tentu tidak asing dengan Mini 4WD, mobil balap yang pertama kali muncul pada 1980-an dan menjadi pilihan utama anak-anak era 90-an.

Film yang mengisahkan anak-anak penggila balapan Tamiya ini menciptakan fenomena tersendiri pada masanya. Berbagai model Tamiya yang menyerupai karakter di anime, hingga mobil rakitan kustom, menjadi sebuah kebanggaan bagi pemiliknya.

Sosok di Balik Mini 4WD dan Dedikasi Para Penggemar

Selama hampir lima dekade, Shunsaku Tamiya telah menghadirkan kebahagiaan bagi jutaan orang di seluruh dunia melalui inovasi dan kreativitasnya. Sirkuit balap miniatur sering disebut "sirkuit Tamiya," meskipun mobil yang digunakan tidak selalu produk Tamiya Inc. Miniatur mobil balap, atau Mini 4WD, telah lama melekat dengan nama Tamiya Inc., menunjukkan betapa besarnya popularitas perusahaan asal Shizuoka, Jepang ini.

Pada akhir pekan, para penggemar Mini 4WD biasanya memadati sirkuit, membawa kotak berisi suku cadang, sasis, dan peralatan perakitan. Bagi pehobi serius, harga satu unit miniatur bisa setara dengan skuter matik. Ini lebih dari sekadar mainan; ini adalah hobi yang menuntut ketelitian dan dedikasi tinggi. Berada di samping sirkuit miniatur mobil balap menjadi momen untuk melupakan segalanya dan fokus pada hasil rakitan yang melesat dengan kecepatan lebih dari 50 kilometer per jam---kecepatan luar biasa untuk miniatur sepanjang kurang dari 20 sentimeter dan berbobot tak lebih dari 300 gram.

Kebangkitan Tamiya di Indonesia: Era 90-an

Saat pertama kali masuk ke Indonesia pada 1980-an, popularitas Tamiya belum mencapai puncaknya, teredam oleh permainan gasing. Namun, memasuki 1990-an, Tamiya bertransformasi menjadi lebih dari sekadar mainan. Salah satu pemicu melonjaknya popularitas Tamiya di kalangan anak 90-an adalah serial animasi "Dash! Yankuro" yang tayang di TVRI. Film yang mengisahkan anak-anak pembalap Mini 4WD ini memang sangat erat kaitannya dengan merek Tamiya, karena jenis Mini 4WD yang dimiliki para tokohnya identik dengan keluaran Tamiya, seperti model Dash-1 Emperor yang sangat populer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun