Mohon tunggu...
Heriyanto Rantelino
Heriyanto Rantelino Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pemuda Papua Yang Menikmati Petualangan sebagai ASN Sekretariat Daerah Di Belitung Timur

ASN Belitung Timur, Traveler, Scholarship Hunter. Kontak 0852-4244-1580

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

7 Gebrakan Pemerintah Jokowi-JK Menjaga Stabilisasi Harga Bahan Pokok di Papua

19 Juni 2018   17:27 Diperbarui: 19 Juni 2018   17:38 1811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aktifitas di Dermaga Pelabuhan Ferry Pomako.Dok:Pribadi

Langit tampak mendung disertai dengan rintik-rintik hujan mengiringi perjalanan saya bersama beberapa rekan dari kantor menuju ke dua pasar tradisional di Mimika. Satunya di dekat Pelabuhan Pomako dan satunya lagi di Pasar Sentral yang tepat berada di jantung kota Timika.  

Kami berbelanja beberapa kebutuhan bahan pokok seperti beras, gula, minyat tanah, minyak goreng, beberapa bumbu masakan dan tak ketinggalan beberapa kilogram ikan merah segar.  Ini dilakukan sehubungan dengan akan diadakannya suatu rangkaian hajatan di kantorku.

Belanja Ke Pasar Pelabuhan Pomako. Dok:Pribadi
Belanja Ke Pasar Pelabuhan Pomako. Dok:Pribadi
Belanja Ke Pasar Sentral Timika. Dok:Pribadi
Belanja Ke Pasar Sentral Timika. Dok:Pribadi
Belanja Ke Pasar Sentral Timika. Dok:Pribadi
Belanja Ke Pasar Sentral Timika. Dok:Pribadi
Moment ini tak saya sia-siakan. Ini adalah kesempatan emas untuk melihat kondisi pasar yang terbesar di kotaku. Saya melihat masyarakat di Papua masih lebih antusias berbelanja ke pasar tradisional ketimbang pasar modern. Tak hanya itu saja, saya juga memantau seberapa besar harga kebutuhan bahan pokok. Saya lalu membandingkan harga versi Papua dengan harga versi Makassar yang merupakan asal daerah saya. 

Hasilnya, ternyata harganya tak terpaut jauh. Untuk beras super, di Makassar seharga Rp10 ribuan/kg sedangkan di Papua sebesar 13ribuan/kg.  Begitu juga dengan harga gula dimana di Makassar nilainya 10ribuan/kg sedangkan di Papua seharga 12 ribuan/kg.  Wajarlah masih ada perbedaan harga mengingat ongkos logistik di Papua cukup besar.

Kiprah Pemerintah

Aktifitas di Dermaga Pelabuhan Ferry Pomako.Dok:Pribadi
Aktifitas di Dermaga Pelabuhan Ferry Pomako.Dok:Pribadi
Saya melihat bahwa  pemerintah tidak menutup mata dalam menjaga kestabilan harga kebutuhan bahan pokok di Papua. Ini sejalan dengan program pemerintah pusat yang termaktub dalam Nawacita  bahwa perlu adanya pembangunan baru daerah pinggiran.   

Tak hanya itu, visi Presiden Pak Joko Widodo yang menginginkan agar ada semua  instrumen, pelaku, atau sektor-sektor yang terpinggirkan dalam pembangunan harus mendapat perhatian termasuk dalam pendistribusian barang kebutuhan pokok ke Kawasan Timur Indonesia

Saya bisa menyaksikan secara langsung bagaimana campur tangan pemerintah dalam menciptakan kestabilan harga agar harganya bisa dijangkau masyarakat di Bumi Cendrawasih. Terdapat sinergitas antara  instansi di tingkat pemerintah daerah Kabupaten Mimika, pemerintah provinsi Papua dan di tingkat pusat.

Antisipasi Pemerintah

Gudang Penyimpanan Ikan di Timika, Papua. Dok:Pribadi
Gudang Penyimpanan Ikan di Timika, Papua. Dok:Pribadi
Saya menyadari bahwa pemerintah tidak berpangku tangan dalam  memantau dan memperhatikan pasokan  harga bahan pokok secara intensif. Jauh- jauh hari mereka melakukan persiapan demi mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok utamanya menjelang hari raya. Mengingat  mayoritas penduduk Papua mayoritas Kristen, maka pemerintah mewaspadai harga di hari raya menjelang Natal dan Tahun baru. 

Mengingat masyarakat Papua mayoritas agama Nasrani maka  gegap gempita perayaan Natal disambut dengan sukacita. Mereka mengadakan acara makan-makan sebagai bagian dari tradisi di hari kudus tersebut. 

Alhasil belanja kebutuhan pokok meningkat. Nah, dalam pantauan saya,  terlihat kinerja pemerintah yang saya lihat dua tahun belakangan ini cukup berhasil dalam menjaga kestabilan barang. Beberapa  barang memang  ada yang mengalami kenaikan harga tapi masih dalam batas kewajaran.  Tentunya ini tidak mengurangi semarak sukacita Natal dan Tahun baru.

Berdasarkan data historisnya, naiknya permintaan terkait perayaan hari raya biasanya terus berlanjut hingga Januari. Ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan pasokan dan perkembangan harga kebutuhan pokok serta kelancaran distribusinya.

Gebrakan  pemerintah

20180602-123024-5b28d535f1334440a1173672.jpg
20180602-123024-5b28d535f1334440a1173672.jpg
Diakui bahwa di beberapa  titik daerah di Papua, harga kebutuhan bahan pokoknya  masih tergolong mahal. Hal itu dikarenakan masih sangat minim infrastrukturnya serta kondisi demografi yang berbukit-bukit menyulitkan transportasi untuk lewat.

Suatu daerah harga kebutuhan pokok menjadi tidak stabil karena dilatarbelakangi banyak hal seperti permainan dari pihak pengusaha, tingginya permintaan dari masyarakat terutama di hari-hari raya,  kelangkaan barang tersebut dan masih banyak lagi. 

Untuk mereduksi hal tersebut maka dipandang perlu melakukan berbagai usaha. Dalam catatan saya, setidaknya ada 7 gebrakan campur tangan pemerintah dalam menciptalkan kestabilan harga kebutuhan pokok di Papua, apa saja kah itu? Mari kita ulas satu persatu :

1. Pelni Logistic

Kendaraan Pelni Logistic Mendistribusikan Bahan Pokok ke Pedalaman Papua. Dok:Pribadi
Kendaraan Pelni Logistic Mendistribusikan Bahan Pokok ke Pedalaman Papua. Dok:Pribadi
Keberadaan Pelni Logistik tak lepas dari campur tangan pemerintah dan bagian dari program rumah kita dimana perannya sebagai  wadah yang mendukung kepastian ketersediaan barang di daerah 3T (Terdepan Terluar dan Tertinggal), pemerintah melalui Kementrian Perhubungan dan kementrian BUMN mensinergikan BUMN Transportasi laut (Pelni dan ASDP), BUMN Pengelola Pelabuhan (Pelindo 1,2,3 dan 4) , BUMN penyedia bahan pokok dan barang penting ( RNI, Bulog, PPI, Semen Indonesia, Pupuk Indonesia).

Kantor Pelni Logistic. Dok:Pribadi
Kantor Pelni Logistic. Dok:Pribadi
Dibawah tanggung Jawab PT. Pelayanan Nasional  Indonesia (PT. Pelni),  Pelni Logistic menjalankan fungsi transportasi, logistik, trading dan ritel di daerah 3T. Hasilnya dapat mengurangi disparitas harga, mengurangi spekulasi harga yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi sehingga harapan di Indonesia Barat dan Indonesia Timur setara atau tidak terlalu tinggi dapat diwujudkan dalam waktu yang tidak lama.  

Hasilnya pun mulai menampakkan hasilnya dimana ketersediaan komoditas pangan dan berbagai kebutuhan pokok masyarakat di Kawasan Timur Indonesia dapat diperoleh dengan harga yang terjangkau.

2. Program Tol Laut

Kapal KMP. Kokonao Pendukung Program Tol Laut. Dok:Pribadi
Kapal KMP. Kokonao Pendukung Program Tol Laut. Dok:Pribadi
Salah satu program prestisius yang dicetuskan oleh Bapak Presiden Joko Widodo adalah program tol laut.  Program kerja ini  merupakan konsep pengangkutan logistik kelautan bertujuan  untuk menghubungkan pelabuhan-pelabuhan besar yang ada di Nusantara.  

Ada banyak  manfaat dari hal ini diantaranya  menciptakan kelancaran distribusi barang hingga ke pelosok,  ketersediaan komoditas pangan dan berbagai  kebutuhan pokok masyarakat  dan mampu menekan harga komoditas utamanya di Kawasan Timur Indonesia termasuk Papua. Di daerah saya sendiri, Pelabuhan Pomako menjadi salah satu rute pelayanan program ini.  

Sebagaimana yang diungkapkan Bapak Presiden bahwa hal ini mampu mereduksi harga sekitar 20-25 %. Hasilnya sangat dirasakan bahwa dengan mengoptimalisasi tol laut maka akan membantu menstabilisasi harga barang kebutuhan pokok di Papua.

3. Gerakan Stabilisasi Harga Pangan dari  Bulog

Kantor Bulog di Papua. Dok:Pribadi
Kantor Bulog di Papua. Dok:Pribadi
Senada dengan program Kementrian Perdagangan, Bulog mencanangkan program gerakan stabilisasi harga pangan. Salah satu programnya yaitu mendukung kegiatan operasi pasar yang dilakukan oleh pemerintah daerah di Papua.  Dengan begitu, mampu  menciptakan kestabilan harga kebutuhan bahan pokok di Ujung Timur Indonesia .

4. Subsidi BBM oleh Pertamina

SPBU di Papua. Dok :Pribadi
SPBU di Papua. Dok :Pribadi
Pemerintah bekerja sama dengan pihak Pertamina  mendukung program kebijakan BBM Satu Harga. Hal ini punya dampak yang positif utamanya menyangkut biaya transportasi dan logistik yang jauh lebih murah sehingga harga jual barang juga akan bisa diturunkan. Tentunya ini punya pengaruh dalam  menggairahkan kegiatan ekonomi   serta memperbaiki kesejahteraan  masyarakat Papua.   

Sekedar informasi saja bahwa  harga BBM di kota Timika  sebegai berikut; untuk Premium Rp 6.450, Bio Solar Rp  5.150 dan Pertalite seharga  Rp. 8.000. Tidak beda jauh kan di kota-kota besar.

Kapal Pengangkut BBM ke Papua. Dok:Pribadi
Kapal Pengangkut BBM ke Papua. Dok:Pribadi
5. Sinergi Antar Organisasi Perangkat Daerah

Distribusi Barang ke Pedalaman dibawah Pengawasan Pihak Dishub. Dok:Pribadi
Distribusi Barang ke Pedalaman dibawah Pengawasan Pihak Dishub. Dok:Pribadi
Pemerintah daerah menyadari bahwa dalam menciptakan kestabilan harga bahan pokok, bukan hanya kerjaan pemerintah di tingkat pusat dan provinsi. Pemda pun turut mengambil bagian di dalamnya. Contohnya saja di kotaku, Dinas Perhubungan dan Dinas Koperasi Kabupaten Mimika  saling melakukan koordinasi dengan dinas terkait di daerah pedalaman/pesisir. 

Ini dilakukan untuk mendapatkan laporan ketersediaan  stok dan perkembangan harga barang kebutuhan pokok serta langkah-langkah dan kesiapan di masing-masing daerah pedalaman.

6. Kajian Harga Eceran Tertinggi (HET)

Distribusi Barang ke Pedalaman Papua. Dok:Pribadi
Distribusi Barang ke Pedalaman Papua. Dok:Pribadi
Kementrian Badan usaha Milik Negara (BUMN) lewat PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) melakukan  perombakan terhadap skema pengiriman barang.  Dasar inilah yang kemudian menjadi bahan pertimbangan dalam  penerapan harga eceran tertinggi (HET) untuk sejumlah bahan pokok. 

Misalnya saja  untuk distribusi barang ke  Puncak Jaya, penetapan HET difokuskan pada minyak goreng, tepung terigu  dan gula.

PENUTUP

Antrian Minyak Tanah di Papua. Dok:Pribadi
Antrian Minyak Tanah di Papua. Dok:Pribadi
Enam kebijakan yang dicanangkan pemerintah ini merupakan bentuk nyata perhatian dalam mengurangi kesenjangan dan ketimpangan antara Kawasan Barat Indonesia dengan Kawasan Timur Indonesia utamanya di daerah Papua. Ini adalah langkah peran pemerintah menjamin kestabilan ekonomi dengan menjamin tersedianya pangan.

Alhasil, masyarakat Papua masih bisa membuat dapurnya tetap mengepul. Jangan lelah ya memperhatikan kami di Papua. Cium sayang dari kami masyarakat Papua buat Bapak Jokowi dan jajarannya.

Penulis

Heriyanto Rantelino, Staf Dinas Perhubungan Mimika/Pemuda Timika,  Papua
Facebook: Heriyanto Rantelino (silahkan klik)
Kontak Telepon: 0852-4244-1580
Line: @Ryanlino

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun