Pensiun ? Wah yang menyenangkan ya. Karena sudah tidak bekerja lagi (tidak ngantor lagi) tapi masih mendapatkan penghasilan.
Diharapkan pensiunan menikmati hari tua sambil ikut momong cucu. Menikmati kebahagiaan di masa lansia.
Dari sisi ibadah, juga masa yang tepat. Sudah sepuh tinggal mempersiapkan bekal untuk kehidupan akherat (dengan meningkatkan ibadah), tidak lagi sibuk bekerja mencari uang.
Namun pada kenyataannya banyak orang yang merasa resah dan gelisah. Bahkan menjalani masa pensiun dengan susah.
Karena apa? Karena kebutuhan hidup belum berkurang banyak sedangkan penghasilan sudah berkurang banyak dan tidak mencukupi untuk biaya hidup atau bahkan tidak memiliki lagi dana untuk hidup pada masa pensiun (tidak memiliki dana pensiun).
Akhirnya ada yang tergantung kepada pihak lain. Masih beruntung jika ada anak atau keluarga yang bisa membantunya.
Tetapi ada yang terpaksa tetap bekerja dengan kondisi yang sudah memprihatinkan (tidak layak untuk bekerja secara fisik).
Mereka terpaksa bekerja keras sepanjang hidup. Mereka tidak memiliki masa pensiun apalagi menikmati masa pensiun.
Hal ini bisa dicegah jika kita memilki dana pensiun. Memiliki uang atau penghasilan yang kita peroleh pada masa pensiun tanpa harus bekerja lagi.
Penghasilan tersebut harus cukup untuk membiayai kehidupan kita tanpa harus menurunkan derajat kehidupan ekonomi (menurunkan biaya dan gaya hidup).
Caranya? Kita harus mempersiapkan dana pensiun yang cukup.
Namun tidak semua bisa mempersiapkan dana pensiun. Terutama yang bekerja pada sektor informal.
Bahkan yang bekerja pada sektor formal sekalipun, yang instansi tempat bekerja sudah mempersiapkan dana pensiun bagi pegawainya, masih banyak yang dana pensiunnya tidak mencukupi.
Dengan persiapan yang baik pada masa belum pensiun, kita bisa memiliki dana pensiun yang cukup. Cukup untuk membiayai biaya dan gaya hidup kita tanpa perlu menurunkannya.
Bahkan kita bisa pensiun kapan saja tanpa perlu menunggu usia pensiun. Bisa pensiun muda pensiun sejahtera.
Bagaimana cara ?
Bersambung....