Mohon tunggu...
Herimirhan Mirhan
Herimirhan Mirhan Mohon Tunggu... Ketua MGMP PAI Kota Bandar Lampung/ Guru PAI SMP N 22 Bandar Lampung/Guru Penggerak Angkatan 7 Kota Bandar Lampung

saya tertarik dengan dunia pendidkan yang dapat memberikan manfaat dan berkontribusi bagi pendidikan di Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

KDM Personal Branding yang Membumi danMengakar

17 Mei 2025   13:33 Diperbarui: 17 Mei 2025   13:39 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Doc.ptibadi.meta ai

KDM Personal Branding yang Membumi dan  Mengakar 

Kang Dedi Mulyadi (KDM) telah mencuri perhatian publik, bukan karena sensasi, melainkan karena konsistensinya membangun citra sebagai pemimpin rakyat. Ia hadir di tengah masyarakat bukan dengan formalitas, melainkan dengan empati, aksi nyata, dan kearifan lokal.

Personal branding KDM sangat kuat pada tiga hal: keberpihakan pada rakyat kecil, narasi budaya Sunda, dan gaya komunikasi yang humanis. Ia tidak sekadar berbicara tentang kemiskinan, tetapi hadir di tengahnya. Ia tidak hanya mencintai tradisi, tetapi menjadikannya fondasi dalam membangun kebijakan.

Lewat media sosial, KDM memperluas pengaruhnya. Namun yang membuatnya menonjol adalah keaslian. Ia tetap sederhana, dekat dengan rakyat, dan kritis terhadap kekuasaan yang menjauh dari akar.

Di tengah krisis kepercayaan terhadap elite politik, personal branding KDM menawarkan harapan baru: pemimpin yang tidak berjarak, tidak basa-basi, dan benar-benar mengabdi. Inilah kekuatan narasi dan konsistensi.

Di tengah hiruk-pikuk politik yang sering terasa jauh dari rakyat, hadir sosok yang berbeda---Kang Dedi Mulyadi. Ia tidak duduk di balik meja, melainkan berjalan di jalanan kampung, berbincang dengan petani, membantu pemulung, dan mengangkat martabat budaya lokal.

KDM bukan sekadar pejabat, tapi pemimpin yang merakyat. Lewat media sosial, ia memperlihatkan keberpihakannya pada wong cilik---dengan aksi nyata, bukan sekadar kata.

Topi khasnya, bahasa Sundanya, gaya bicaranya yang santai-semua jadi simbol dari personal branding yang kuat, jujur, dan membumi.

Kang Dedi membuktikan: untuk dekat dengan rakyat, kita cukup jadi manusia sepenuhnya." Pemimpin yang Bekerja dengan Hati, Bukan Gimmick 

KDM Dekat dengan Rakyat Turun langsung membantu warga kecil, dari tukang becak hingga lansia. Kedua. Mengangkat Budaya Lokal

Konsisten membawa nilai-nilai Sunda ke ruang publik dan kebijakan. Ketiga Berani dan Kritis Tak segan mengkritik kekuasaan demi membela kepentingan rakyat. Keempat Pemimpin yang Menginspirasi Menjadi simbol harapan baru bagi masyarakat yang rindu keadilan sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun