Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dua Kubu

19 Februari 2023   17:08 Diperbarui: 19 Februari 2023   17:18 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : sharuti kaushik@pinterest.com

Dua Kubu

Dua kubu saling berhadapan
matanya menyisir lawan
dan sibuk memeta keadaan
medan laga kelak memahat jawara

Keduanya bersiap
melalukan peperangan
saling serang dan bersitegang
perang tangan kosong

Tanpa pedang pun parang terhunus
tak mencipta denting nyaring yang
tajamnya menggesek buat ngilu
kuku-kuku rasa berlapis cemas

Saling serang dalam hening
hanya peluru-peluru strategi
belingsatan melesat di langit pikir
ditembakan dari bedil bersarang di kepala

Pecah perang tak terelakan
muntahkan amunisi strategi berkali-kali
taktik diulak-alik buat bergidik
tumbangkan lawan robohkan musuh

Terjungkal.dan mati perlahan
dimakan jadi santapan empuk
bak potongan dendeng gepuk
satu persatu digebuk dan takluk

Dua kubu merupa peperangan seru
dalam hening sesekali kernyitkan dahi
memangku dagu dan semua gagu
hanya ada butiran-butiran peluru

H 3  R 4
Jakarta, 19/02/2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun