Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bapak

17 November 2022   14:13 Diperbarui: 17 November 2022   14:27 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : arphy street's work Bali.com

Bapak

Gurat keras terpahat di wajah Bapak
sekeras tapak lengan
pecahkan keras karang kehidupan

Wajah kisut bak sehelai kain kusut
sebab diremas oleh
kuat jari-jemari sukar keadaan

Sorot mata memencar semangat
tak pernah redup
guna mengisi periuk dengan lauk

Hari-hari ayunkan cangkul meski
punggung kadang encok
serta dengkul serasa leklok

Perjalanan waktu mematri tua
pada sepotong raga renta
yang hanya menyisa sedikit tenaga

Namun perjuangan pengorbanan
sejatinya tiada kenal lelah
hingga waktu merangkak senja usia

Keras perjuangan terpahat di dahi
dan asin peluh bapak
mengecap asam garam kehidupan

H 3 R 4
Jakarta, 17/11/2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun