Menyaksi Mentari Pulang Terhuyung
Netraku menangkap sesosok
Mentari beranjak pulang
selepas beri terang
hangati tubuh
Bentala
Ia pulang mengendap-ngendap
di balik punggung gunung
membawa selendang
sewarna merah
tembaga
Aku tenggelam bersama kebisuan
yang ada dan lidahku kelu
menyaksi sesaat lagi
pedang kelam
menikam
Gulita akan bertahta dan purnama
akan mendirikan singgasana
menguliti tubuh terang
melempar ke tubir
paling sepi
Mentari pulang terhuyung bersama
selembar molek tirai jingga
sesaat lagi dikoyak
runcing kuku
malam
Aku terdiam sendiri menyaksi sepi
liar menari dalam sekerat imaji
mereguk hampa jiwa di sela
pertikaian amat sengit
pedang mentari
Dipatahkan sebilah samurai tajam
milik rembulan diasah di antara
bebatuan kelam malam
sehingga terang pun
tak ayal tumbang
H 3 R 4
Jakarta, 28/10/2022