Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pojok Sepi

21 Mei 2022   22:47 Diperbarui: 21 Mei 2022   22:51 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : magnatta-frases@pinterest.com

Pojok Sepi

Suara-suara itu tak henti mencibir
dan seolah terus terngiang di telinga
bernada mencela serta penuh hina
buat kian tersudut meremas kalut

Pojok sepi jadi tempat nan nyaman
guna sembunyi dan benamkan diri
dari mereka yang hatinya digeragoti
virus benci, dengki dan antipati

Hanyalah sepi jadi karib sejati dan
seraut wajah purnama pasi jadi
penghibur diri dengan sepotong janji
pasti kan kembali menyambangi

Bersandar lunglai di sudut ruang
seakan ingin tenggelamkan wajah
di baki berisi air nan keruh dan
enggan menyembul lagi kepermukaan

Muak sungguh muak menatap
sorot mata seakan berlumur sampah
menatap jijik bak genangan pekat
comberan berbau busuk menusuk

Serasa jemari ingin menimpuk
bahkan mencongkel kedua biji mata
hingga tak terlihat lagi bara benci
merah menyala dikipasi angkuh hati

Teriakan penuh maki masih saja
menelusup dan serasa merobek telinga
dan mencincang-cincang rasa lantas
menaburinya dengan garam dan cuka

Buat luka meradang
buat kesumat tak terbilang

H 3 R 4
Jakarta, 21/5/2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun