Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pasir Berbisik Angin Mengusik

20 April 2022   13:59 Diperbarui: 20 April 2022   14:02 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : buried@pinterest.com

Pasir Berbisik Angin Mengusik

Dersik pasir berbisik
deru angin mengusik
bawa netra menelisik

Gunduk makam tertancap
bongkah nisan tak bernama
dibekap senyap merayap

Bebatuan terserak
lagi-lagi hanya angin
yang tak pernah teriak

Sekedar berhembus
dengan amat perlahan
bawa serpihan debu

Yang kemudian luruh
lekat di ribuan sepi
tanpa derap langkah kaki

Di nadi hari
di jantung waktu
di hela nafas bisu

Pasir selalu berbisik
pada telinga-telinga sepi
perihal sehelai misteri

Tentang hidup mati
yang tak tersingkap
tersimpan di keabadian

H 3 R 4
Jakarta, 20/4/2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun