Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jam Dinding Lekat di Tembok Pucat Sepucat Mayat

7 Maret 2022   19:55 Diperbarui: 7 Maret 2022   19:56 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : Mina Jafari@ Pinterest.com

Jam Dinding Lekat di Tembok Pucat Sepucat Mayat

Jam dinding
lekat di tembok
bercat putih pucat
sepucat wajah mayat

Jarumnya berjalan tersendat
dan terseok lantaran
baterai soak seperti hela nafas di
penghujung penghabisan

Terdengar nyaring
pecahkan kaca bening hening
dan terus saja merangkak di antara
tawa cekak cecak, tokek serta jangkrik

Tembok tembok merakit senyap
menjalari hati merambat
kisi-kisi jiwa yang sukar pejam mata
hingga mendadak pagi buta

Di atas meja
teronggok tubuh
telepohon lawas dahulu
kerap berdering kring.kring.kring

Namun kini gagu takada suara bising
dan harap-harap cemas
menunggu kabar seseorang sebab
orang tersebut telah tewas

Kini ruang sepi
tak berpenghuni hanya
ada laba-laba menjalin jala dan
remah-remah debu di pelipis waktu

Jarum-jarum waktu terus berseteru
bersitegang tak kenal waktu
mengiris nadi waktu tikam bisu
menghunus kilat mata sepi

Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta, 07/03/2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun