Senyum Malu di Ambang Pintu
Di ambang pintu
sekeping tawa merekah
seiring tapak-tapak lengan
sembunyikan wajah tersipu malu
Riuh tawa hinggap pada
daun pintu dan bingkai jendela
memperlihatkan deret gigi-gigi putih
tersusun teramat rapi disertai senyuman
Bola mata sejernih air sungai
mengalir bening di permukaannya
sangat tenang hingga dapat bercermin
memantul bayangan wajah milik sendiri
Rambut ikal menggumpal
bak mie kriting bergelombang
serta kulit legam teramat eksotis
halus berkilap kulit sehat bercahaya
Tak henti tawa berderai
bersenda gurau bergembira
bersama kawanan sebayanya
menyusun asa kepingan bahagia
Gelak tawa mengangkasa
merajut pintal benang sukacita
dalam selubung tirai tebal bahagia
kelak lenyap menguap entah ke mana
Diambang Pintu tawa gaduh
membahana membentur dinding
menabrak daun pintu tertutup rapat
masih terdengar mengikik dalam cekikik
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 24 Juni 2021 | 06:59