Waktu dalam Genggaman Tapak Lengan
Waktu berlari di arena kehidupan
bak tapak-tapak milik kuda sembrani
memahat jejaknya di atas pasir
Detik tak berjeda menit berhamburan
membeku dalam dimensi waktu
penuhi lembar ingatan di ruas kepala
Sejatinya waktu tak pernah terhenti
terus berlari kencang meninggalkan
segala kefanaan duniawi
Waktu tak pernah bisa dilampaui
menyisa usia membilang dalam
hitungan angka serta rotasi kehidupan
Mematri kerutan pada kulit
yang semula padat dan kencang
merampas perkasa pada daksa
Waktu tak pernah berjalan mundur
tak ubahnya kaki seekor undur-undur
melainkan gesit berlari dan terus berlari
Sampai tiba masanya habis sisa usia
habis kontrak hidup di dunia
habis hembusan nafas terakhir
Waktu dalam genggaman tapak lengan
laksana bunga-bunga di taman
yang pada suatu ketika
Kelak berguguran terserak
hari ini kita berada di atas tanah
mungkin esok lusa kita berada di bawah
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 8 Juni 2021 | 21:01