Lelaki Tua dan Baki Asongan
Duduk tertunduk lesu
di atas trotoar berdebu
seraya menopang dahi
rehat sejenak disela-sela
Berkelahi dengan waktu
dan berjibaku dengan
hari-hari yang keras
di antara nafas memburu
Menjaja rokok ketengan
dengan baki asongan
dirasa sungguh penat
mengingat usia terbilang uzur
Mengakrabi tarian debu
yang hinggap pada wajah aspal
menghirup asap pekat nan tebal
menyembur dari moncong knalpot
Mencumbui mentari garang menjilat
helai uban di kepala hingga berkilat
melangkah gontai didera lelah
berkalung tali baki asongan
Berpayah-payah melakoni
menjaja barang asongan
meski hasil teramat minim
jauh dari.kata mencukupi
Demi menyambung hidup kendati
nafas kerap tersengal lantaran
usia digilas derap kaki masa
mematri ribuan penat tak terucap
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 6 Mei 2021 | 22:30