Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Belati Zaman dan Bumi Menua

23 Februari 2021   22:48 Diperbarui: 24 Februari 2021   01:03 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belati Zaman Dan Bumi Menua

Bumi kian hari kian menua
nampak jelas kerusakan
parah terpampang nyata
ulah tangan-tangan manusia
merusak alam tanpa menimbang rasa

Bumi carut marut kulitnya mengkerut
laksana kulit renta dalam dera uzur
lapisan ozon menganga lebar
bak mulut gua membuka
gunung merapi tarbatuk-batuk

Memuntahkan dahak lahar
margasatwa lari kocar-kacir
lantaran kehilangan hunianya
belantara yang kian gundul digigir
gergaji para pembalak liar

Bebukitan sengaja dipapas
dikeruk pasirnya hingga rata
pencakar langit congkak berdiri
dikelilingi hias jendela kaca
memantul hawa panasnya

Mencipta retakan pada wajah aspal
melelehkan trotoar dibakar panas
siklus musim tak menentu
menyeduh panas luar biasa
menjelma kemarau berkepanjangan

Sejurus kemudian meramu hujan
membuat langit runtuh tak kuasa
menahan berkubik-kubik airnya
dihujam curahan hujan
membuat banjir menggenang

Belati Zaman menikam
membuat Bumi meradang
oleh sebab para penghuninya
menjelma orang tak menjaga lingkungan
cenderung acuh dan masa bodoh

Hingga ditimpakan bencana
peristiwa alam niscaya menggugah sadar
bahwasannya bersinergi dengan alam
kunci kehidupan nan harmoni
tanpa terjamah tangan-tangan jahil

***
Hera Veronica Sulistyanto
Jakarta | 23 Februari 2021 | 22:48

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun