Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ayah Biarkan Aku Memelukmu Erat

23 Desember 2020   17:57 Diperbarui: 23 Desember 2020   19:42 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ayah Biarkan Aku Memelukmu Erat

Memutih rambut di kepala
Bahu yang dahulu kekar
dengan otot-otot melingkar
kini legam dan menyusut

Keriput kulit di dahi
serta sudut mata penuh
dengan gurat menua
bertonjolan tulang pipi

Tapak-tapak lengan
nan kapalan seakan memahat
kerasnya tempaan hidup
laksana bongkahan baja

Semangat tak pernah susut
bak gelondongan batang-batang
pohon jati tertancap kuat
di kedalaman sanubari

Kendati nafas mulai terengah
dengan sisa tenaga yang ada
kau tetap produktif bekerja
mengemban tanggung jawab

Sebagai kepala keluarga
kaki jadi kepala
kepala jadi kaki
demi tunaikan tugas mulia

Dipikul hingga akhir hayat meski
hidup itu sendiri tak menjanjikan
rupa bahagia pada wajah kehidupan
kemudahan demi kemudahan apalagi

Namun satu hal yang diyakini
bahwasannya hidup terlalu berharga
dan keluarga sebaik-baiknya tempat
kembali meski hidup dalam sahaja

Menenun cinta
mendulang kasih
merenda bahagia
menganyam canda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun