Kopi dan Sebait Syukur yang Sederhana
Kopi hitam pekat tersaji
kawan sejati tatkala lelah liar menari
temani sepasang mata ini
agar senantiasa terjaga
Seraya sebait syukur dilayangkan
dalam setiap hembusan nafas
syukur yang tiada terhingga
atas pencapaian demi pencapaian
Kopi hitam pekat sepekat malam
tak pernah sekalipun berkhianat
ketika yang lain pergi menjauhi
dan menjelma menjadi Bangs*t
Kopi hitam beraroma luka
tetap di reguk kendati pahit
rasa pahit tak seberapa dibanding
kenyataan hidup kutelan mentah-mentah
Kopi hitam menoreh kisah
tentang getir di ujung lidah
tersimpan dalam kelu mendekam
dalam diam seribu bahasa
***
Hera Veronica
Jakarta | 25 September 2020 | 18:25