Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Secangkir Kenangan

24 September 2020   18:40 Diperbarui: 24 September 2020   18:53 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Fox & Otter on Unsplash

Secangkir Kenangan

Ampas-ampas kenangan masih tertinggal
basah menggumpal pada cangkir kenangan
kureguk rasa pahit teramat sangat
di antara genangan pekat kenyataan

Hidup tak selamanya menyuguhkan
hal manis pada altar kehidupan
adakalanya kepahitanpun mau tak mau
suka tak suka harus di telan

Dengan kerelaan hati atau bahkan
dengan setengah hati sebab sejatinya
hidup adalah bentuk penerimaan
pada tangan Tuhan yang memahat takdir

Dalam serangkaian ujian serta cobaan
sesuai takaran serta kadar kemampuan
mengukir jejak langkah sebagai proses
pendewasaan serta pematangan jiwa

Kuseruput secangkir kenangan
membiarkannya melarut dalam denyut nadi
dalam detak jantung dan dalam setiap hembusan nafas seiring geliat sendi kehidupn

Dimana setiap detaknya bersemayam
bongkahan harapan kepingan asa damba
akan semua hal baik yang kelak menghampiri
seraya mengakhiri pencarian jati diri

Secangkir kenangan berenang-renang
di tepian malam dalam bentangan sunyi
memasuki lorong waktu entaskan masa lalu
buka lembaran baru menyobek lembarn lama

***
Hera Veronica
Jakarta | 23 September 2020 | 18:40

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun