Malam kian larut...
seorang perempuan
berdiri di keremangan
disimpang jalan
dengan beragam alasan
tuntutan hidup...
tuntutan perut...
Dengan pakaian minim seperti
yang kekurangan bahan
belahan dada terbuka
mempertontonkan seonggok daging kenyal
yang kerap di obral
memperlihatkan kemulusan
dan kemolekakan tubuhnya
Dia memang sungguh
cantik...
menarik...
sexy...
tapi sayang
murahan... !
yang bisa di jamah siapa saja
Banyak lelaki bertekuk lutut
seperti seekor anjing yang tengah menjulurkan lidah pada tuannya
banyak lelaki tergila-gila
seperti kerbau yang di cucuk hidungnya
hingga melupakan
anak....
istri...
Tercium aroma parfume
yang wanginya amat menyengat
terbawa semilir angin malam
menusuk penciuman dan
membius pusat syaraf
Sebatang rokok di sela jari
kerlingan nakal mengundang birahi
Senyum merekah dari bibir bergincu
tatapan jalang menggoda iman
bangkitkan syahwat
milik sang betina binal
yang membuat gelap mata
hanyut dalam liar pesona
ingin mencicipi surga dunia
Terlena dalam liukan
noda...
dosa...
nista...
hingga lupa semua kecuali
kenikmatan yang tersaji
di depan mata
Tak lelah ia terus berdiri menjajakan diri
menebar jerat bagi lelaki
yang sedia menggelontorkan
lembar-lembar rupiah
demi kenikmatan dan kehangatan sesaat
puaskan hasrat dalam
genangan pekat lumpur dosa
Tangan halusnnya terus melambai
pada setiap lelaki yang lalu lalang
Berharap sudi kiranya bermurah hati menyisipkan rezeki untuknya hari ini
agar tak perlu bersusah payah bekerja
perah keringat demi kenyamanan hidup
demi menopang gaya hidup...
Ps : Barang Murah, sudah pasti di Obral
    Jadi perempuan jangan murahan
    Hargai dan sayangi diri sendiri
    Masih banyak pekerjaan Halal
    Bukan dengan cara Wiraswasta Tubuh
Jakarta,
March 02, 2020
< Hera Veronica >