Mohon tunggu...
Hensi Margaretta
Hensi Margaretta Mohon Tunggu... Pendidik, Trainer, Konsultan, Professional Coach

Fasilitator Sekolah Penggerak Angkatan 2, International Certified of Master Trainer of Education, Master Trainer of FIRST-ADLX, Associate Consultant of NICE Indonesia, ROOTs Consultant

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru sebagai Coach

20 Februari 2022   14:12 Diperbarui: 20 Februari 2022   14:25 1427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pengalaman saya berkeliling dari sekolah ke sekolah dan melatih para guru, saya memperhatikan bahwa guru masih berperan sebagai pengajar an sich di kelas. Sebagian besar guru masih terfokus memberikan pengajaran kepada siswa, sehingga terkesan menyuapi siswanya. Akibatnya, daya kritis siswa sangat minim. Pemahaman siswa terhadap mata pelajaran pun kurang mendalam. Siswa menjadi penghafal teori, bukan memahami teorinya. Padahal, di era VUCA ini guru dituntut untuk dapat membangkitkan daya kritis siswa dan membuat mereka memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah sendiri.

Guru sebagai Coach

Saat ini coaching sangat penting bagi dunia pendidikan, terutama bagi para guru. Coaching dalam pendidikan adalah proses untuk membantu pembelajaran dan pengembangan siswa. Coaching digunakan untuk membantu dan memprovokasi proses berpikir seseorang melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada mereka tanpa terkesan menggurui. Selain itu, coaching membangun kesadaran diri dan menggali potensi terbesar siswa, sehingga siswa dapat memaksimalkan potensi yang mereka miliki serta mengembangkan dirinya secara utuh di masa yang akan datang.

Dalam proses coaching, sebaliknya, siswa dikembalikan sebagai subjek pembelajar. Siswa tidak lagi sebagai objek tetapi juga berperan aktif dalam proses pembelajaran. 

Siswa terlibat langsung dan proses berpikir dan coach membantu siswa secara langsung dalam proses berpikir tersebut.

Guru yang Baik Adalah Coach yang Baik

Ada ungkapan yang cukup menarik, a good teacher is a good coach. Ibaratnya mata uang koin guru diharapkan dapat berperan sebagai pengajar sekaligus juga berperan sebagai seorang coach bagi siswanya. Guru diharapkan membantu murid menyelesaikan masalah dalam pembelajaran tidak hanya melalui pengajaran, tetapi juga melalui coaching. 

Sebagai seorang coach, guru akan menuntun siswa dalam pembelajaran, membantu siswa untuk memahami materi pelajaran dan pembelajaran selanjutnya, serta menyelesaikan masalah belajar yang dihadapinya. Dengan demikian siswa dapat meningkatkan kapasitas diri mereka dan membantu mereka keluar dari permasalahan yang dihadapinya. 

Seorang coach akan menuntun siswa dalam mengarahkan potensi mereka. Sebagai coach, guru melihat apa yang tidak bisa dilihat coachee atau siswanya terhadap potensi yang mereka miliki. 

Lebih dari itu, coach dapat memberikan feedback positif kepada siswa agar siswa dapat menemukan hal-hal positif dalam dirinya dan mengembangkannya sehingga menjadi pribadi yang jauh lebih baik.

Penutup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun