Tidak mudah memiliki keyakinan untuk memenangkan laga krusial ini kecuali pemain memiliki ketangguhan mental yang kokoh . Apalagi lawan yang dihadapi adalah Pusarla Sindhu, sosok senior yang berpengalaman.Â
Kedua adalah faktor stamina. Putri jauh lebih unggul staminanya daripada yang dimiliki oleh Pusarla Sindhu. Keuntungan Putri dalam laga ini adalah dirinya tidak bermain saat laga perdana Indonesia lawan Inggris sehingga kebugarannya terjaga.Â
Berbeda dengan Sindhu yang turun bertanding saat India menghadapi Denmark sehingga staminanya terkuras dalam laga tersebut ketika dia harus mengakui keunggulan tunggal putri Denmark, Kjaersfeld dalam pertarungan ketat, 20-22 dan 21-23.
Keunggulan Putri KW atas Pusarla Sindhu bisa dilihat dari dua grafik pertandingan di bawah ini yang menggambarkan penguasaan sepenuhnya laga tersebut oleh Putri KW.Â
Simak grafik pertandingan pada gambar di atas, terlihat Putri menguasai permainan dengan baik. Sindhu hanya mampu mengimbangi pada awal laga saja, setelah itu dia tidak bisa menimbangi permainan Putri.Â
Skor 2-2, kemudian berupaya mengejar ketinggalannya hanya sampai kedudukan 11-14 dan tertahan di posisi 12 untuk kekalahannya dari Putri dengan skor 12-21.Â
Pada gim kedua tidak jauh berbeda dengan gim pertama, Sindhu langsung tertinggal dalam pengumpulan poin. Putri masih unggul stamina dengan bola-bola lob serangnya. Unggul pada posisi 9-4 pada saat mana Sindhu sempat mengejar sampai dengan 8-9.Â
Namun Putri tidak memberikan kesempatan kepada Sindhu untuk menyamakan kedudukan. Setelah interval 11=8, Putri terus melaju mengumpulkan poin sampai kedudukan skor 17-10. Sindhu sempat menambah poin menjadi 13-17. Setelah itu tanpa  isa dibendung Putri menutup gim kedua ini dengan 21-13.Â
Ketiga adalah faktor taktik cerdik. Dalam laga tersebut harus diakui bahwa Putri memiliki permainan yang penuh dengan taktik cerdas. Gadis belia ini mampu mengembangkan gaya bermain yang mengandalkan lob serang dan dropshot tajam.Â